Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

One Room: Menggebrak Lewat Keseimbangan Idealisme dan Komersialisasi

5 Maret 2015   19:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:07 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_401018" align="aligncenter" width="300" caption="One Room beraksi di depan kompasianer"][/caption]

One Room mungkin merupakan grup musik yang  masih terbilang muda dalam kancah permusikan di Indonesia. Namun grup ini memiliki kematangan yang tidak kalah dengan band  ternama. Kematangan sebagai sebuah grup dan kematangan dalam berkarya. One Room telah memiliki karakter yang kuat sehingga siap menembus pasar musik di dalam negeri. Hal itu terungkap pada acara Kompasiana Ngulik: Ngobrolin Komersialisasi Lagu Bareng One Room, di studio Kompasiana, Jumat (27-2-2015).

Karakter seseorang atau kelompok tergambar dari idealisme yang mereka usung. Pada umumnya, musisi yang berhasil dan mampu bertahan hingga kini karena memiliki karakter tersendiri. Sebut saja Iwan Fals, Ebiet G Ade, Chrisye, Koes Plus, God Bless, Sheila On 7, Ungu dll. Mereka menjadi musisi yang akan selalu dikenang oleh para pecinta musik karena memiliki ciri khas dan karakter tersendiri. Begitu pula yang diharapkan dari One Room sebagai musisi muda yang siap berkiprah secara total.

Seringkali idealisme berbenturan dengan tuntutan pasar. Menyeimbangkan antara kedua hal tersebut merupakan tantangan berat bagi setiap musisi. Namun jika berhasil, maka ia akan menjadi musisi yang cepat melesat dan diperhitungkan di dunia musik. Musisi sekelas Iwan Fals juga pernah merasakan dan mengalami hal itu. Misalnya dalam album yang mengandalkan lagu "Buku Ini Aku Pinjam" yang meledak di pasaran. Menurut pengakuan Iwan Fals, lagu tersebut justru lagu yang mau dibuang olehnya, tetapi produser justru memilihnya.

One Room juga mengalami hal tersebut. Dari 20 lagu yang mereka ajukan kepada produser Seven Music, tak satupun ada yang berkenan. Akhirnya mereka membongkar file lama yang termassuk lagu buangan. ternyata justru salah satu lagunya berjudul "Pergilah" menjadi pilihan produser.  Lagu itu akan dijadikan andalan dalam album perdana One Room. Namun lagu itu tidak serta merta langsung masuk dapur rekaman. Produser meminta agar mengubah aransemennya. Sang vokalis, yaitu Ulil, tidak menyukai perubahan tersebut. Ia 'mbalelo', kabur ketika proses produksi sedang berlangsung.

Butuh waktu untuk memberikan pengertian kepada One Room, khususnya Ulil, bahwa selera pasar harus diperhatikan agar album mereka diminati oleh para penggemar musik. Bagaimana pun produser lebih mengetahui apa yang menjadi selera masyarakat. Sebuah lagu harus layak jual atau mengandung nilai komersil agar mereka berhasil menarik perhatian dan laris manis di pasaran. Akhirnya sikap Ulil melunak, ia lalu mengikuti saran produser. Ini bukan berarti bahwa produser memaksa untuk mengorbankan idealisme mereka, tetapi lebih mengarahkan agar mencari titik keseimbangan antara idealisme dan komersialisasi.


Sebuah Kisah Tentang One Room

One Room terbentuk sebagai sebuah grup musik pada tahun 2012. Mereka sejatinya adalah teman bermain yang sama-sama menyukai musik. Dari lima personel, yang sudah berkawan karib sejak lama adalah Aden dan Leo. sedangkan ketiga teman lainnya bergabung belakangan. Aden adalah gitaris, Leo memegang Bass, Reza juga gitaris, sedangkan Firdaus adalah drummer dan vokalisnya adalah Ulil. Di antara mereka berlima, hanya Aden yang mencicipi bangku kuliah, sedangkan keempat temannya adalah lulusan SMA.

Aden mendapat dukungan dari sang kakak untuk membuat base camp untuk berlatih musik di area rumah mereka di Pondok Gede. Pada mulanya Drummer dipegang oleh orang lain yang kemudian mengundurkan diri karena memilih menjadi pelaut. Maka bergabunglah Firdaus, yang masih berhubungan kekerabatan dengan Aden untuk menggantikan tempatnya. Karena sudah biasa bermain bersama, mereka sudah saling mengerti, menjadi klop dalam sebuah grup musik.

Proses penciptaan lagu-lagu One Room, tidak banyak beda dengan musisi lain. Kebanyakan mereka menciptakan musiknya lebih dahulu, baru kemudian lirik lagunya. Selain sebagai vokalis, Ulil juga suka menciptakan lagu. Dan biasanya mereka kemudian melengkapinya bersama-sama. Lagu-lagu itu menggambarkan jiwa mereka, kelompok anak-anak muda yang selalu optimis menatap masa depan.

One Room mencoba peruntungan mereka dalam ajang Meet the Labels pada tahun 2013 dan berhasil terpilih sebagai juara. Saat itu mereka membawakan lagu "Bisa Gila". Keberhasilan itu membuat Seven music melirik One Room. Sebuah pintu menuju sukses telah terbuka. Tentu saja One Room tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Mereka berlatih dan bekerja keras agar dapat menggapai cita-cita. Selama digarap oleh Seven Music, mereka mengaku mendapat pembelajaran yang sangat berarti dan membuat mereka semakin matang sebagai sebuah grup musik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun