Bagi yang selalu menyimak berita-berita, pasti tahu bagaimana bahayanya negara Kamboja. Meskipun negara ini masih masuk kawasan Asean, tapi menjadi negara paling tidak aman. Sekarang Kamboja adalah sarang mafia judi online dan perdagangan manusia.Â
Sudah banyak warga negara Indonesia yang menjadi korban penipuan lowongan kerja di Kamboja. Mereka disekap dalam kondisi mengenaskan, tidak menerima gaji, bahkan paspor juga ditahan. Mereka tidak bisa kemana-mana dan terpaksa menuruti perintah mafia tersebut jika masih ingin hidup.
Risiko lain mereka kemudian diperdagangkan antar negara. Paling parah adalah mereka dibunuh untuk diambil organ-organ tubuhnya dan dijual di pasar gelap. Mereka tidak akan pernah kembali, padahal keluarga di tanah air masih menanti.
Mirisnya, sudah sekian banyak kasus, masih saja ada yang terjebak dengan iming-iming gaji tinggi dan kerja di luar negeri. Mereka yang tinggal di kampung merasa ini adalah tawaran yang keren. Kapan lagi punya peluang bekerja di negara lain tanpa banyak persyaratan dan mendapatkan gaji.Â
Kasus-kasus seperti ini disebabkan tingkat pengangguran yang tinggi di Indonesia. Kita merasakan dalam lima tahun terakhir, semakin sulit mencari pekerjaan, malah PHK terjadi di berbagai daerah. Selain itu, syarat untuk mendapatkan pekerjaan juga sangat njelimet, terutama dengan pembatasan usia.
Berkat gencarnya pemberitaan, sebagian masyarakat Indonesia menjadi lebih waspada. Tetapi kaki tangan mafia tidak pernah berhenti berusaha menjebloskan orang-orang awam agar masuk dalam perangkap mereka.Â
Mafia merangsek ke pedesaan di mana  penduduknya kurang literasi dan tidak mengikuti perkembangan berita. Mereka menjaring orang-orang awam yang masih polos sehingga tertarik untuk menerima ajakan bekerja di Kamboja. Untuk mencegah hal ini, seharusnya Dinsos di kabupaten menyoalisasikan bahayanya bekerja di Kamboja.Â
Menculik wisatawan di ThailandÂ
Di sisi lain, mafia juga menggunakan cara-cara yang lebih ekstrem yaitu menculik para turis yang sedang melancong di Thailand. Untuk diketahui, Negeri gajah putih ini berbatasan langsung dengan Kamboja.
Mafia menyasar pada wisatawan yang kelihatan sendirian atau tanpa kelompok yang besar. Mereka akan melakukan pendekatan dan berpura-pura ramah, mengajak berkenalan lalu dibawa ke suatu tempat.Â