Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Turki Mediator Perdamaian Rusia -Ukraina

10 Maret 2022   21:42 Diperbarui: 10 Maret 2022   21:48 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menlu Turki di antara Menlu Ukraina dan Rusia ( dok.trtworld)

Ukraina telah menyadari bahwa tidak ada gunanya berharap pada NATO dan Uni Eropa. Negara itu tetap dibiarkan sendiri dalam menghadapi konflik dengan Rusia. Akhirnya Ukraina mencoba mencari solusi untuk menyelamatkan negerinya.

Presiden Turki, Erdogan telah menawarkan pembicaraan damai di Turki. Erdogan tidak menginginkan krisis dan tragedi berkepanjangan di Ukraina. Rabu kemarin, Erdogan melalui menteri luar negeri, Mevlut Cavusoglu mengatur pertemuan antara kedua negara yang berkonflik.

Menteri luar negeri Rusia, Sergey Lavrov kemarin telah datang ke Antalya , salah satu provinsi di Turki. Lalu tadi pagi, menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kulaba tiba juga di Antalya. Pertemuan ini berlangsung di tengah sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat.

Turki menjadi mediator antara mereka yang berperang. Hubungan Turki dengan Ukraina cukup baik. Begitu pula hubungan Turki dengan Rusia. Jadi sangat tepat kalau Turki yang membantu kedua negara untuk mencari jalan damai.

Kuleba mengatakan bahwa ia berharap pihak Rusia memiliki niat baik untuk mencari solusi, dan bukan hanya propaganda. Pembicaraan itu harus mencari cara untuk mengakhiri perang yang digelar Rusia.

Mevlut Cavusoglu memimpin pembicaraan tiga negara yang dimulai Kamis siang tadi. Namun belum ada kepastian tentang adanya kesepakatan bersama antara Rusia dan Ukraina. 

Sedangkan Presiden Erdogan sendiri telah dijadwalkan menerima telepon dari Joe Biden,Presiden Amerika Serikat. Biden ingin mengetahui perkembangan pembicaraan yang dimediasi oleh Turki.

Sejauh apakah potensi perdamaian diwujudkan?  Besar kemungkinannya dengan tiga alasan ini:

1. Ukraina lelah dighosting oleh NATO dan Uni Eropa. Mereka tidak membantu sama sekali, hanya mengirimkan persenjataan. Ini sama saja dengan menyuruh Ukraina bunuh diri.

Kalau tidak berusaha sendiri, Ukraina semakin hancur sebagai sebuah negara. Korban jiwa rakyat yang tak berdosa semakin banyak. Semakin sulit untuk keluar dari wilayah perang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun