Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum Tanah dan Pertanian Bogor Sarat dengan Ilmu

24 Februari 2019   14:42 Diperbarui: 24 Februari 2019   15:23 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum tanah dan pertanian (dok.pertanianku.com)

Beberapa hari yang lalu saya dan teman-teman Clickompasiana mengunjungi Museum Tanah dan Pertanian Bogor yang letaknya berseberangan dengan Kebun Raya Bogor. Kunjungan ini kami lakukan sebelum menonton perayaan Cap Go Meh di jalan Suryakencana. Museum tanah ini tak banyak dikenal orang, karena memang belum begitu populer. Sebenarnya museum ini adalah bagian dari salah satu kuliah di IPB.

Gedung utama yang berada di depan, merupakan gedung tua peninggalan zaman Belanda. Gedung ini yang digunakan sebagai museum tanah, sedangkan museum pertanian ada di gedung belakang.

Museum Tanah

Museum tanah ini baru dibuka untuk umum sekitar setahun yang lalu. Sebelum itu masih tertutup, hanya digunakan untuk penelitian mahasiswa IPB.

Saat ini, masuk ke museum ini masih belum menggunakan tiket alias gratis. Kita hanya menulis di buku tamu dan menitipkan tas. Hanya dompet dan hape yang boleh dibawa masuk.

Uraian proses pembentukan tanah (dok.pri)
Uraian proses pembentukan tanah (dok.pri)
Pemandangan pertama begitu memasuki gedung adalah bebatuan. Batu marmer yang indah dibentuk menjadi meja yang artistik serta seperangkat kursi marmer.

Ada dua set meja dan kursi, kanan dan kiri. Semuanya indah untuk diabadikan. Sementara sejarah tentang pembentukan tanah tergantung di dinding.

Sebongkah batu permata (dok.pri)
Sebongkah batu permata (dok.pri)
Selain itu ada bongkahan besar batu yang termasuk batu permata, yaitu kecubung. Melihat warnanya, saya yakin usia batu itu sudah sangat tua.

Bergerak ke kiri, kita akan melihat deretan contoh aneka jenis tanah. Misalnya tanah liat, tanah lempung dll. Ada pula contoh tanah dari berbagai provinsi di Indonesia.

Tanah yang berada di Sumatera belum tentu sama dengan yang berada di Kalimantan. Kandungan tanah berbeda-beda, seperti pH (kelembaban) Hara, dan unsur-unsur lain yang ada di tanah tersebut.

Ada beberapa contoh tanah yang ditanami pohon sawit, cengkeh dsb. Penelitian dilakukan bertahun-tahun, perubahan dan perbedaannya dapat diketahui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun