Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Erdogan Dilantik Sebagai Presiden

10 Juli 2018   11:00 Diperbarui: 10 Juli 2018   11:00 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumpah Jabatan Erdogan (dok. AK Parti)

Senin kemarin, 9 Juli 2018, Recep Tayyip Erdogan resmi dilantik sebagai Presiden Turki untuk periode kedua.  Erdogan memenangkan pemilu yang digelar pada tanggal 24 Juni yang lalu. Erdogan berhasil meraih suara sekitar 52, 53%.

Kedatangan Erdogan dalam upacara pelantikan disambut dan dielu-elukan rakyat Turki. Bunga-bunga mawar merah yang ditaburkan masyarakat memenuhi mobil dinas yang digunakannya. Pengambilan sumpah jabatan dilakukan di ibukota Ankara. 

Mobil Erdogan penuh bunga (dok. AK Parti)
Mobil Erdogan penuh bunga (dok. AK Parti)
"Sebagai Presiden, saya bersumpah dengan kehormatan dan integritas saya serta kehebatan sejarah bangsa Turki, untuk bekerja dengan segenap kekuatan saya, melindungi, mengagungkan kemuliaan dan kehormatan Republik Turki," demikian sumpah jabatan Erdogan.

Pelantikan Erdogan sekaligus menandai dimulainya sistem pemerintahan yang baru. Mulai saat ini Turki menerapkan sistem presidensial eksekutif dimana kekuasaan presiden lebih dominan. Karena itu jabatan Perdana Menteri juga ditiadakan.

Erdogan memeriksa susunan kabinet (dok. AK Parti)
Erdogan memeriksa susunan kabinet (dok. AK Parti)
Selesai pelantikan, Erdogan langsung meresmikan susunan kabinet yang baru. Kabinet ini mengalami penyederhanaan atau perampingan. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Semula, jumlah menteri dalam kabinet Turki berjumlah lebih dari 20 orang. Sekarang dirampingkan menjadi hanya 16 orang. Dengan sistem yang baru, Erdogan memilih para menterinya tanpa perlu meminta persetujuan parlemen.

Menurut Erdogan, sekarang ini Turki mengalami perombakan terbesar dalam pemerintahan semenjak keruntuhan kekaisaran Ottoman hampir seabad yang lalu dan juga semenjak  Republik Turki modern didirikan. Perombakan ini dibutuhkan untuk mengembangkan perekonomian dan meningkatkan keamanan.

Upacara militer (dok. AK Parti)
Upacara militer (dok. AK Parti)
Upacara militer berlangsung di depan istana kepresidenan di Ankara. Turut hadir 22 kepala negara dan 28 perdana menteri serta wakil-wakil parlemen dari berbagai negara. Di antaranya adalah Pakistan, Bosnia, Somalia, Herzegovina, Georgia, Venezuela, Zambia, Moldova, dan Qatar.

Masyarakat Turki menyambut era baru kepresidenan Turki dengan gegap gempita. Mereka seakan memberikan lebih banyak kekuatan untuk Erdogan. Sebagai Presiden, Erdogan telah banyak memacu kemajuan bagi bangsa dan negara Turki.

Bagi rakyat Turki, Erdogan adalah pekerja keras yang memperjuangkan kesejahteraan mereka. Banyak fasilitas sosial yang dibangun untuk rakyat. Tidak hanya bandara, tetapi juga sekolah dan rumah sakit. Rakyat mudah mendapat pelayanan tanpa ditarik biaya tinggi.

Beberapa rencana ke depan yang dicanangkan Erdogan adalah membangun perindustrian yang dapat menampung 50 000 hingga 200 000 pekerja. Hal ini tentu akan menyerap pengangguran. Masyarakat Turki akan mengalami peningkatan pendapatan perkapita. Turki semakin mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun