Istanbul merupakan  kota wisata, dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara. Popularitas Istanbul jauh melebihi ibukota Turki, yaitu Ankara. Malah, banyak yang menyangka bahwa Istanbul adalah ibukota Turki, bukan Ankara. Hampir sama dengan kebingungan orang yang tidak mengenal AS, apakah ibukotanya Washington DC atau New York. Istanbul menjadi sangat menarik karena didominasi bangunan-bangunan bersejarah, saksi kejayaan Islam di masa lalu.
Banyak tempat yang menarik di Istanbul. Kebanyakan turis hanya mengikuti apa yang disarankan oleh biro travel atau tourist guide. Namun jika anda bepergian sendiri, atau bersama kekasih, bisa juga bersama beberapa teman, maka tak perlu mengikuti program travel pada umumnya. Jauh lebih menyenangkan mencari sendiri tempat-tempat yang berbeda dan sesuai dengan selera kita.
Sebagai contoh, bagaimana cara kita menikmati senja di Istanbul. Kota yang terbelah oleh selat Marmara ini menawarkan tempat-tempat eksotis yang bisa membuat kita tak akan pernah lupa indahnya Istanbul saat matahari turun dari singgasananya. Beberapa tempat merupakan favorit para turir. Sedangkan saya yang memiliki jiwa romantis akan memilih tempat untuk merenung sambil mencari inspirasi.Â
Berikut ini cara saya menikmati senja di Istanbul:
Pertama adalah naik kapal ferry yang memang disediakan untuk  para wisatawan. Kapal ferry ini berangkat dari pelabuhan Eminonu. Pilihlah jam keberangkatan sebelum senja. jadi habiskan waktumu di tempat lain dahulu, lalu datang ke sini setelah sore hari. Kira-kira pukul 7.00 pm ya, karena di Istanbul, jam segitu matahari masih bersinar. Adzan Maghrib baru berkumandang sekitar pukul 8.00 pm atau lebih.
Terlebih dahulu kita membeli tiket di sebuah loket kecil yang ada di area pelabuhan. Setelah  jumlah penumpang cukup, barulah kapal tersebut berangkat menyusuri selat Marmara. Kapal ferry hanya berjalan lambat, maklum tujuannya adalah untuk menyaksikan pemandangan di sepanjang tepian Marmara, bukan untuk pelayaran jauh. Kita memiliki kesempatan untuk memotret pemandangan dari atas kapal.
Dari kapal ferry ini kita bisa melihat deretan rumah orang-orang kaya (bisa pejabat atau jutawan) yang indah dan megah. Tepi laut Marmara adalah kawasan mahal, jadi bukan sembarang orang yang memiliki rumah di sana, seperti real estate dengan villa-villa yang dilengkapi taman indah. Karena tepian itu ada yang berupa bukit, maka ada villa yang berada persis di tepi laut, dan juga ada yang di atas bukit.  Banyak di antara mereka, juga memiliki speed boat atau perahu kecil untuk rekreasi  pribadi. Perahu itu ditambatkan pada anjungan kecil di depan rumah.
Setelah itu kita akan menyaksikan dari kejauhan sebuah bangunan yang sangat bersejarah, yaitu Hagia Sophia. Bangunan ini mulanya adalah sebuah gereja yang kemudian diubah menjadi Masjid. Namun Masjid ini tidak jadi digunakan, bahkan belum selesai dirapikan sehingga masih ada sisa-sisa mural yang menggambarkan kisah Bunda Maria dsb. Dari jauh, Â Sultan kemudian memutuskan membangun masjid yang baru, yang kemudian kita kenal sebagai Masjid Sultan Ahmet atau Blue Mosque.
Kapal juga akan melewati istana Dolmabahce, yang dulu juga menjadi tempat tinggal Sultan Ahmet bersama istri-istrinya. Istana itu juga dibuka untuk umum dengan membayar tiket. Â Namun kita hanya akan menyaksikan istana dari atas ferry, bentuk istana itu memanjang di tepi laut. Â Dari kejauhan kita juga bisa melihat istana Topkapi, yang telah dijadikan musem untuk menyimpan benda-benda bersejarah sejak zaman Rasulullah.
Kedua, memancing di sekitar pelabuhan Eminonu. Memang kebanyakan orang yang senang memancing adalah kaum lelaki. Namun ada juga perempuan yang ikut mencoba. Mereka yang memancing tidak mengharapkan akan mendapat ikan yang besar, karena yang ada hanya ikan sebesar telapak tangan. Memancing ini merupakan hobi atau kegiatan yang dilakukan untuk mengisi sore hari.