Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

5 Cara Menikmati Senja di Istanbul

25 Maret 2017   14:15 Diperbarui: 25 Maret 2017   23:00 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di Istanbul (dok.pri)

Istanbul merupakan  kota wisata, dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara. Popularitas Istanbul jauh melebihi ibukota Turki, yaitu Ankara. Malah, banyak yang menyangka bahwa Istanbul adalah ibukota Turki, bukan Ankara. Hampir sama dengan kebingungan orang yang tidak mengenal AS, apakah ibukotanya Washington DC atau New York. Istanbul menjadi sangat menarik karena didominasi bangunan-bangunan bersejarah, saksi kejayaan Islam di masa lalu.

Banyak tempat yang menarik di Istanbul. Kebanyakan turis hanya mengikuti apa yang disarankan oleh biro travel atau tourist guide. Namun jika anda bepergian sendiri, atau bersama kekasih, bisa juga bersama beberapa teman, maka tak perlu mengikuti program travel pada umumnya. Jauh lebih menyenangkan mencari sendiri tempat-tempat yang berbeda dan sesuai dengan selera kita.

Sebagai contoh, bagaimana cara kita menikmati senja di Istanbul. Kota yang terbelah oleh selat Marmara ini menawarkan tempat-tempat eksotis yang bisa membuat kita tak akan pernah lupa indahnya Istanbul saat matahari turun dari singgasananya. Beberapa tempat merupakan favorit para turir. Sedangkan saya yang memiliki jiwa romantis akan memilih tempat untuk merenung sambil mencari inspirasi. 

Berikut ini cara saya menikmati senja di Istanbul:

Pertama adalah naik kapal ferry yang memang disediakan untuk  para wisatawan. Kapal ferry ini berangkat dari pelabuhan Eminonu. Pilihlah jam keberangkatan sebelum senja. jadi habiskan waktumu di tempat lain dahulu, lalu datang ke sini setelah sore hari. Kira-kira pukul 7.00 pm ya, karena di Istanbul, jam segitu matahari masih bersinar. Adzan Maghrib baru berkumandang sekitar pukul 8.00 pm atau lebih.

Terlebih dahulu kita membeli tiket di sebuah loket kecil yang ada di area pelabuhan. Setelah  jumlah penumpang cukup, barulah kapal tersebut berangkat menyusuri selat Marmara. Kapal ferry hanya berjalan lambat, maklum tujuannya adalah untuk menyaksikan pemandangan di sepanjang tepian Marmara, bukan untuk pelayaran jauh. Kita memiliki kesempatan untuk memotret pemandangan dari atas kapal.

Dari kapal ferry ini kita bisa melihat deretan rumah orang-orang kaya (bisa pejabat atau jutawan) yang indah dan megah. Tepi laut Marmara adalah kawasan mahal, jadi bukan sembarang orang yang memiliki rumah di sana, seperti real estate dengan villa-villa yang dilengkapi taman indah. Karena tepian itu ada yang berupa bukit, maka ada villa yang berada persis di tepi laut, dan juga ada yang di atas bukit.  Banyak di antara mereka, juga memiliki speed boat atau perahu kecil untuk rekreasi  pribadi. Perahu itu ditambatkan pada anjungan kecil di depan rumah.

Setelah itu kita akan menyaksikan dari kejauhan sebuah bangunan yang sangat bersejarah, yaitu Hagia Sophia. Bangunan ini mulanya adalah sebuah gereja yang kemudian diubah menjadi Masjid. Namun Masjid ini tidak jadi digunakan, bahkan belum selesai dirapikan sehingga masih ada sisa-sisa mural yang menggambarkan kisah Bunda Maria dsb. Dari jauh,  Sultan kemudian memutuskan membangun masjid yang baru, yang kemudian kita kenal sebagai Masjid Sultan Ahmet atau Blue Mosque.

Kapal juga akan melewati istana Dolmabahce, yang dulu juga menjadi tempat tinggal Sultan Ahmet bersama istri-istrinya. Istana itu juga dibuka untuk umum dengan membayar tiket.  Namun kita hanya akan menyaksikan istana dari atas ferry, bentuk istana itu memanjang di tepi laut.  Dari kejauhan kita juga bisa melihat istana Topkapi, yang telah dijadikan musem untuk menyimpan benda-benda bersejarah sejak zaman Rasulullah.

Sumber: Akun Twicsy Ayşegül (@gul220580)
Sumber: Akun Twicsy Ayşegül (@gul220580)
Kemudian kapal ferry akan melewati jembatan Bosphorus yang sangat terkenal, karena merupakan penghubung antara bagian dari benua Asia dengan Eropa. Jembatan ini menjadi sangat indah pada waktu senja dan malam hari karena dihiasi oleh lampu warna warni. Kalau dilihat dari atas, maka jembatan ini tampak kebiruan dan kemilau sperti bertabur batu permata saphire.  Kapal ferrry akan berputar balik setelah melewati jembatan ini dan kembali ke pelabuhan semula.

Kedua, memancing di sekitar pelabuhan Eminonu. Memang kebanyakan orang yang senang memancing adalah kaum lelaki. Namun ada juga perempuan yang ikut mencoba. Mereka yang memancing tidak mengharapkan akan mendapat ikan yang besar, karena yang ada hanya ikan sebesar telapak tangan. Memancing ini merupakan hobi atau kegiatan yang dilakukan untuk mengisi sore hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun