Mohon tunggu...
Empi Muslion
Empi Muslion Mohon Tunggu... Administrasi - pengembara berhenti dimana tiba

Alang Babega... sahaya yang selalu belajar dan mencoba merangkai kata... bisa dihubungi : empimuslion_jb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sensasi Pesona Bahari Wakatobi

18 Oktober 2015   22:51 Diperbarui: 23 Oktober 2015   15:42 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi ke Wakatobi

Saat ini untuk menuju kepulauan Wakatobi telah tersedia transportasi udara yakni Wings Air yang berangkat dari Bandara Haluoleo Kendari menuju Bandara Matohara Wangi-Wangi sekitar pukul 10.00 WIT sedangkan dari bandara Matahora Wangi-Wangi ke Kendari sekitar pukul 10.45.WIT dengan tarif pesawat diwaktu normal berkisar sekitar Rp. 500.000 – Rp. 800.000 / Orang. Harga sangat tentatif dan fluktuatif tergantung hari dan musim liburan. Pada saat ini pesawat sudah beroperasi setiap hari.

Disamping pesawat terbang, transportasi laut juga dapat kita gunakan walau dengan waktu tempuh yang cukup lama. Jika berangkat dengan kapal, diantaranya ada kapal Aksar Saputra dan Ajul Pratama dari Kendari ke Wangi Wangi ditempuh sekitar 10 jam dengan tarif sekitar Rp. 160.000. Jika berangkat dari Kota Bau-Bau sekitar 10 jam juga dengan tarif sekitar Rp. 120.000 dengan nama kapal Express Cantika.

Menyusur Jalan 

Selepas dari bandara jika traveler ingin merasakan sensasi berpetualang di daerah kepulauan, ada baiknya sebelum menikmati keindahan sorga bawah laut, terlebih dahulu berkeliling pulau dengan mobil rental yang telah tersedia sejak kita dari bandara. Sewa mobilnya tidak terlalu mahal, mobil rental umumnya masih baru dengan merk seperti Avanza, Xenia, Innova dan sebagainya.

Saat diperjalanan mengelilingi jalan di Wakatobi kita akan merasakan sensasi petualangan yang berbeda dengan alam lainnya di Indonesia. Kita akan menyaksikan suguhan dua kombinasi alam yang bersahutan, padang rumput hijau nan membentang dan hamparan laut biru yang menenangkan, serta dijejali suasana pedesaan nelayan yang amat asri dan damai.

Bagi yang ingin melepaskan luapan emosi keterkungkungan dari jeratan rutinitas pekerjaan, apalagi bagi yang tinggal diperkotaan seperti Jakarta yang saban hari dijejali oleh bau deru kendaraan dan gedung-gedung beton yang menjulang, semua itu dapat kita lampiaskan di kepulauan Wakatobi... bersorak sekencangnya, menjerit dan tertawa sekeras kerasnya ditengah hutan perdu yang menghijau, bercengkrama dengan angin laut yang menderu, berpacu dengan arus dan ombak yang sangat jernih.

Di pulau Wanci salah satu dari empat pulau besar di Wakatobi, Ibu kota Kabupaten Wakatobi, infrastruktur jalan umumnya sudah diaspal dengan baik, jadi jangan ragu jika berhunting ria dengan kendaraan menembus jalanan mengelilingi pulau Wanci. Jangan kuatir jika merental mobil, kita tidak akan menemui jalan berlobang, berbatu apalagi terpeleset masuk kedalam lumpur.

Nenikmati Makan Suami

Setelah puas mengelilingi jalan di kepulauan, sejenak kita bisa menikmati makan siang di Wakatobi dengan kuliner khas daerahnya. Kuliner yang sangat terkenal di daerah ini adalah, makan Suami. Suami sangat gurih dan nikmat jika dilahap dengan masakan ikan segar yang sangat banyak di Wakatobi.

Sahabat travelerholic nan budiman, jangan kuatir dan takut dahulu. Masyarakat Wakatobi bukanlah pemakan Suami berujud manusia, masyarakat Wakatobi justru sangat agamis dan hidup dalam suasana rukun dan damai, jarang sekali terjadi konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun