"Gayatri?"Â
"Kenapa? Kenapa kau rubah rasa cinta ini menjadi benci, Kang? Kenapa?" Kemuning sesenggukkan. "Ayu Gayatri adikku. Kami sekandung walau beda bapak. Si Dikun ayah tiriku. Dia menjualku pada si Barja. Gayatri anak kandungnya, hasil pernikahan dengan ibuku. Aku menyayangi adikku. Kenapa kau melampiaskan dendammu pada gadis yang tak bersalah. Kenapa, Kang? Jawab aku!"
 Ada godam yang terasa menghantam dadaku. Sakit. Kemuning kini merasakan hal yang sama seperti yang pernah aku rasakan beberapa tahun lalu. Bibirku mendadak terkunci. Tanpa sadar,  aku telah menyakiti perempuan yang begitu kucintai ini.Â
"Maafkan aku, Kang. Kamu juga harus mati. Tapi aku tak akan mengotori tanganku, seperti yang kau lakukan pada adikku. Kamu yang memadamkan seluruh cintaku karena dendammu yang tak berkesudahan." Kemuning berlalu. Tak berapa lama beberapa bayangan hitam mulai membakar gudang ini. Api mulai berkobar. Api dendam di mataku meredup. Setan bersorak karena telah sukses menjadikkan aku sekutunya. Dendam ini akhirnya membunuhku. Aku akan melolong bersama Juragan Barja dan anak buahnya yang telah habis kubantai, di kerak neraka.Â
Tamat