Mohon tunggu...
emnis wati
emnis wati Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Seorang guru dari SDN 012 Surya Indah di Kecamatan Pangkalan kuras. Sekarang pindah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Pengawas sekolah Dasar di Kabupaten Pelalawan. Saat ini tengah menekuni belajar menulis cerpen. Motto: Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Keajaiban Bisa Sembuh dari Penyakit Leukimia

2 September 2022   14:26 Diperbarui: 2 September 2022   14:34 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sudah berapa hari Hasna demam, Bu?" tanya dokter padaku.

"Sudah satu hari Dok," jawabku.

Dokter tidak memberikan penjelasan apapun tentang demam putriku, hanya memberikan obat  untuk diminum selama tiga hari.

Setelah rutin minum obat, keadaan Hasna mulai membaik. Kondisinya sudah kembali stabil. Namun, hanya seminggu dia sehat, kemudian demam lagi. Begitulah keadaannya selama tiga minggu berturut-turut. 

Selain demam, putriku mengalami flu, batuk, cepat lelah, muncul banyak lebam  dan nyeri tulang, terutama pada bagian tangan dan kaki. Itulah yang sering dia keluhkan padaku. Gejala yang dialaminya membuatku sangat khawatir. Akhirnya, aku bawa ke Rumah Sakit Amelia Kerinci dan di sinilah  dicek darahnya.

Aku serasa disambar petir di siang bolong, saat dokter menjelaskan bahwa Hasna terkena leukemia. Rasanya tidak percaya, selama ini putriku tidak pernah sakit. 

Dia ceria dan suka bermain dengan siapa saja. Lima tahun menikmati kebersamaan dengannya, tiba-tiba dia dinyatakan kena penyakit kanker. Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan selain berharap diagnosis dokter itu salah. 

Dokter menjelaskan bahwa pengobatan leukemia tidak bisa di rumah sakit tersebut. Kami harus berobat ke Rumah Sakit Awal Bros yang ada dokter Spesialis Anak bagian kanker di Pekanbaru. Dokter itu meminta agar aku dan suami sabar dan kuat karena Hasna membutuhkan pendampingan kami.

Aku dan suami segera membawa Hasna ke rumah  sakit yang disarankan Dokter Vivi. Sampai di Rumah Sakit Awal Bros, petugas rumah sakit membawa kami ke laboratorium.

Putriku harus cek darah terlebih dahulu. Selesai itu  baru  ke Ruang Dokter Spesialis Anak dan Kanker. Aku duduk di tempat yang telah disediakan sambil menunggu panggilan nomor antrean masuk. Hasna hanya diam sambil berbaring, wajahnya terlihat pucat dan lemas. Aku kasihan sekali  melihatnya. Ya, Allah, tolonglah putriku dan hamba-Mu ini, ucapku tak henti-hentinya di dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun