Mohon tunggu...
Emma Indah
Emma Indah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

CPO untuk Pembangkit Listrik

28 September 2017   19:05 Diperbarui: 8 Oktober 2017   13:44 11920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

 Pembangkit listrik dengan bahan bakar padat seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya secara bertahap menggunakan energi terbarukan berupa biomasa seperti wood pellet untuk mengurangi kadar CO2 di atmosfer, tetapi juga telah merambah ke pembangkit listrik berbahan bakar cair. Sebagian pembangkit listrik tersebut menggunakan biodiesel, dan bahkan dengan teknologi fleksibilitas bahan bakarnya, minyak dari tumbuhan bisa digunakan secara langsung seperti CPO (crude palm oil) atau minyak mentah sawit.

CPO adalah singkatan dari Crude Palm Oil atau Minyak sawit mentah. Minyak sawit atau minyak kelapa sawit adalah minyak nabati yang dapat dikonsumsi, yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis, Minyak sawit secara alami berwarna mereha karena kandungan beta-karoten yang tinggi. Minyak sawit berbeda dengan minyak inti kelapa sawit (palm kernel oil) yang dihasilkan dari inti buah yang sama. Minyak kelapa sawit juga berbeda dengan minyak kelapa yang dihasilkan dari inti buah kelapa (cocos nucifera).

Indonesia sebagai produsen CPO terbesar di dunia, memiliki peran strategis sebagai pemasok bahan bakar tersebut maupun membuat pembangkit listrik dengan bahan bakar CPO. Sejumlah negara telah menggunakan CPO sebagai bahan bakar pembangkit tersebut karena didukung kebijakan pemerintah negara yang bersangkutan berupa berbagai insentif. Selain CPO pada dasarnya hampir semua minyak tumbuh-tumbuhan bisa digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dengan teknologi fleksibilitas bahan bakar tersebut.

Secara jangka panjang, minyak sawit (CPO) merupakan komoditas yang akan selalu dibutuhkan dalam konsumsi masyarakat dunia, terutama setelah kita melihat 7 keunggulan CPO dibanding minyak nabati lain. itulah mengapa secara teknikal pola uptrend terbentuk dalam 10 tahun yang menandakan bahwa CPO merupakan komoditas yang tetap potensial, apalagi untuk Indonesia yang merupakan produsen terbesar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun