Mohon tunggu...
Emma Malika
Emma Malika Mohon Tunggu... Guru - Blogger

"Kompasianer teraktif versi Komik Kompasiana tahun 2023" || Menulis dengan apa adanya dan berusaha menjalani hidup dengan baik agar kembali dengan Husnul khatimah aamiinn

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Salahkah Bila Aku Matrealis?

29 April 2021   06:23 Diperbarui: 29 April 2021   06:27 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Salah Bila Perempuan Menjadi matrealis?

Di kalangan teman-temannya melati adalah perempuan yang menarik, dengan tubuh kurus namun proposional, berparas manis dan luwes dalam pergaulan menjadikannya perempuan yang cukup populer.

Itu semua tidak menjadikannya mudah dalam menemukan pasangan hidupnya. Banyak pria yang menggoda dan banyak pula yang ingin serius membina hubungan dengannya, tapi ya entahlah mungkin benar Allah SWT belum kun faa yaakuun membuatnya menjadi istri seseorang.

Melihat sekitaran teman sudah menikah bahkan sudah beranak-pinak membuat hati semakin galau, Orang tua yang tidak menuntut secara aksara tapi mengingikan kehidupan layaknya orang yang sudah mulai menua, rindu akan panggilan nenek atau kakek.

Hujatan dan sinisme sudah di rasakan Melati cukup meresahkan, semua hanya dapat dikatakan di atas sajadah dengan harapan terkabulnya semua doa-doa yang telah di langitkan

Waktu bagaikan roda yang terus berputar bagaikan usia yang melaju kedepan tanpa undur walau sejenak. Ketika di ambang batas ujian kesabaran karena tak letih berdoa dan berusaha setelah melihat diri yang tak lagi muda.

Semua standar akan idealnya sang pasangan sudah tidak lagi di hiraukan yang terpenting adalah perubahan status yang tentunya tetap mengharap pemberian dari yang maha Esa.

Hingga pada suatu saat Melati sedang melamar pekerjaan untuk interview  bertemu dengan pria paruh baya yang ternyata menyimpan hasrat egoisme padanya. Ketika interview kerja kali ke-2 itu berlangsung pria itu berkata "ketika lihat CV kamu Saya simpatik tapi setelah melihat langsung tambah simpatik".

"Apa maksud bapak berkata seperti itu?" tanya Melati, pria itu pun menjawab "kalau misalnya Kita bersama hmm 2 atau 3 anak masih bisa"
maaf ya bapak ngomong apa sih? tanya Melati lagi. Beberapa menit kemudian pria itu menjawab "Jadi begini, Saya punya istri sakit stroke lalu anak-anak Saya 3 orang perempuan semua, Saya mengingikan anak laki-laki sebagai penerus dan pilihan Saya jatuh ke kamu".

Melati hanya terdiam berbagai perasaan berkecamuk bagaikan dentuman bom Hiroshima dan Nagasaki di dalam hati.
Apakah pria yang sudah paruh baya seperti itu adalah jodoh yang selama ini di nantikannya? kenapa Allah tidak kasihan padaku ? apa kata dunia ? Astaghfirullah al adzhim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun