Jakarta adalah Ibukota Indonesia yang mempunyai ragam permasalahan seperti, polusi udara, hunian penduduk, banjir, Macet, dan masih banyak lagi. Untuk mengatasi macet beberapa program pemerintah sudah dijalankan contohnya penerapan ganjil genap, sudah adanya busway dengan banyak koridor, MRT dan belum lama sudah pula di luncurkan LRT. Selayaknya ibukota, pantas apabila Jakarta berbenah diri, sebagaimana yang kita ketahui bahwa negara lain sudah menerapkan ini semua untuk mengurangi kemacetan.Â
Di dalam stasiun ini dilengkapi lift, escalator rest room atau toilet dan tempat ibadah. Sedangkan tempat kita menanti LRT tiba diberi pagar pembatas yang pintunya terbuka secara otomatis apabila pintu kereta terbuka. Di dalam kereta dilengkapi dengan Ruangan berpendingin yang nyaman, perjalanan cepat dan crew yang ramah. Yuk ah coba naik LRT.😊
Setelah naik LRT kita pun kulineran di daerah Rawamangun, Mie ayam Tasik, sebenarnya yang terkenal dari mie ini adalah Mie ayam babat, akan Terapi kali ini saya memilih menu Mie ayam bakso pangsit, asyik.
Setelah kulineran saya pun berangkat menuju Makam Pangeran jayakarta yang berlokasi di jalan Jatinegara Kaum Jakarta Timur. Di sana berdiri sebuah masjid yang bernama AsSalafiyah yang berdiri sejak abad 17 masehi. Pada awalnya masjid ini berdiri dengan 4 tiang yang terbuat dari kayu, sampai sekarang masih kokoh berdiri sebagai soko guru.
PANGERAN JAYAKARTA
Penyebutan Pangeran Jayakarta adalah sebuah gelar bukan nama, seperti :Â
Pangeran jayakarta I bernama asli FatahilahÂ
Pangeran jayakarta II bernama Tubagus angke
Pangeran jayakarta III bernama sungarase.