Mohon tunggu...
Emil Rahmansyah
Emil Rahmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Terus belajar dan berbagi untuk masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Stephen Hawking dan Lubang Hitam

16 Januari 2021   14:06 Diperbarui: 16 Januari 2021   14:08 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hawking berspekulasi tentang apa yang terjadi di permukaan lubang hitam, di horizon peristiwa. Ruang di permukaan lubang hitam juga memiliki partikel-partikel positif dan negatif ini, yang muncul ke dalam realita. Namun sebelum saling meniadakan, keduanya terkena pengaruh lubang hitam. Partikel yang negatif ditarik dan yang positif ditolak lalu berubah menjadi radiasi. Jadi lubang hitam memancarkan radiasi thermal (yakni panas).

Lubang hitam bukanlah sebuah lubang di angkasa, di mana materi, ruang-waktu, dan hukum-hukum fisika tidak ada dan tidak berlaku. Lubang hitam bisa dilihat sebagai objek yang ada dalam semesta. Ia tunduk pada hukum termodinamika kedua. Ia memiliki entropi. Ini berarti ia bahkan memiliki waktu. Ia tidak lagi tidak dapat dilihat karena ia bisa "dilihat" oleh hukum-hukum fisika. Lubang hitam memiliki waktu, memiliki entropi, dan entropi ini semakin bertambah seperti yang lainnya. Ini berarti bahwa pada akhirnya lubang hitam akan menguap menjadi radiasi. Dengan kata lain, pada akhirnya lubang hitam akan "meledak".


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun