Mohon tunggu...
Humaniora

Pythagoras

20 Oktober 2015   20:51 Diperbarui: 20 Oktober 2015   22:18 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Pythagoras merupakan salah satu generasi emas pada zaman Yunani Kuno. Phytagoras (dalam bahasa Yunani: Πυθαγόρας) lahir pada tahun 570 SM, di pulau Samos, di daerah Ionia. Dia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Pythagoras terkenal sebagai "Bapak Bilangan" karena dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 SM.

         Selain sebagai penggagas filsafat bilangan, Pythagoras juga dikenal baik sebagai penemu hukum geometri atau teorema yang berguna untuk menentukan panjang sisi miring dalam segitiga. Panjang sisi miring (hipotenusa) pada segitiga siku-siku menurut teorema Pythagoras ditentukan oleh perhitungan akar dari penjumlahan hasil kuadrat dari kedua sisi yang lain.

 

Teorema Pythagoras ini juga menjadi inspirasi awal baik bagi Einstein dalam menyusun teori relativitas umum maupun bagi seluruh fisika modern yang mencoba menyusun teori terpadu melalui manifestasi ruang-waktu geometri.

 

         Dalam tradisi Yunani, diceritakan bahwa ia banyak melakukan perjalanan, di antaranya ke Mesir. Perjalanan Pythagoras ke Mesir merupakan salah satu bentuk usahanya untuk berguru, menimba ilmu, pada imam-imam di Mesir. Konon, karena kecerdasannya yang luar biasa, para imam yang dikunjunginya merasa tidak sanggup untuk menerima Pythagoras sebagai murid. Namun, pada akhirnya ia diterima sebagai murid oleh para imam di Thebe. Pythagoras juga berguru pada imam-imam Caldei untuk belajar Logistik dan Geometri. Selepas berkelana untuk mencari ilmu, Pythagoras kembali ke Samos. Sekitar tahun 530, ia berpindah ke kota Kroton di Italia Selatan. Di kota ini, Pythagoras mendirikan sebuah tarekat beragama yang kemudian dikenal dengan sebutan "Kaum Pythagorean".

         Pada perkembangannya, ada dua aliran pengikut Pythagoras. Yang pertama disebut akusmatikoi (akusma = apa yang telah di dengar ;peraturan) yang artinya mereka mengindahkan penyucian dengan menaati semua peraturan secara seksama. Yang kedua disebut mathematikoi (mathesis = ilmu pengetahuan) yang artinya mereka mengutamakan ilmu pengetahuan, khususya ilmu pasti.

          Setelah Pythagoras meninggal, kaum Pythagorean tersebar di berbagai kota di Italia Selatan. Sekitar tahun 450, mereka di usir dari Croton dan dari hampir semua kota Italia lainnya dan mulai berpusat di kota Thebai dan Pleios (dekat Korinthos) di daratan Yunani. Seorang pythagorean yang terkenal di thebai adalah Philolaos. Seiring berjalannya waktu, kaum Pythagorean kembali ke Italia. Disini pusat Pythagorean baru muncul, tepatnya di kota Taras. Mereka menyebut dirina kaum Tarentum. Akan tetapi, pada akhir abad ke-4, tidak terdengar lagi mengenai keaktifan Mazhab Pythagorean.

 

Kata-kata inspiratif Pythagoras:

  • "Wahai anak muda, jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, engkau harus menanggung pahitnya kebodohan."
  • "Pilih olehmu pihak yang kalah tapi, benar. Dan, janganlah sekali-sekali engkau menjadi pemenang tetapi zalim."
  • "Jika engkau ingin hidup senang maka hendaklah engkau rela dianggap sebagai tidak berakal atau dianggap orang bodoh."
  • "Jangan membanggakan apa yang telah engkau lakukan hari ini sebab engkau tidak akan tahu apa yang akan diberikan hari esok."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun