Mohon tunggu...
Mahendra
Mahendra Mohon Tunggu... Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi. *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *Twitter: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Guru Biologi SMA di Merangin, Jambi, penyuka sejarah, dan ekonomi. "Sejarah mengadili hukum dan ekonomi, sebab sejarah adalah takdir, di satu sisi.' *blog: https://mahendros.wordpress.com/ *X: @mahenunja *FB: Mahendra Ibn Muhammad Adam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adab Anak Punk Ngetrend: Liburan, Gak Mandi

3 Januari 2015   15:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:54 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian Kultur Punk (imagesource:gambardanfoto.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="343" caption="Sebagian Kultur Punk (imagesource:gambardanfoto.com)"][/caption]

Hari minggu atau hari liburan akhir semester biasanya orang suka mandi telat atau bahkan sehari pada gak mandi kecuali orang yang sudah biasa atau displin mandi pagi atau Subuh. Penulis menduga, banyak anak ampe yang tua suka mejeng, nangkring, mangkal di depan TV, menikmati tayangan, dari film kartun, ampe film india-indiaan kayak kartun Krisna, bahkan ampe malam nontonnya ANTV film-film produksi dari India.

Kita dulu emang ratusan tahun yang lalu agak terorganisai pada zamannya kerajaan besar berlatar Hindu-Budha asal India Selatan Mataram Kuno, Kahuripan, Jenggala-Kediri, Singasari, Majapahit yang berpusat di Jawa dan Sriwijaya yang berpusat di Sumatera.

Pengaruhnya sudah bercampur dengan peradaban kerajaan Islam dan kearifan lokal (asli Nusantara). Dari mana tau? Ya kata sejarawan berdasar sumber sejarah seperti, benteng, makam, masjid, candi, mata uang, prasasti, manuskrip (dalam negeri maupun luar negeri).

Tapi entah dari mana masuknya peradaban anak punk yang penulis dengar suka gak mandi (eh bukan tak suka mandi, tapi emang gak mo mandi, gitu kali). Seolah itu kultur anak punk menjadi bagian dunia modern termasuk di Indonesia. Itu anak punk, penulis jumpa secara langsung di Kota Kuala Tungkal, Kota Bangko, dan Kota Jambi. Mungkin di kota besar lebih banyak lagi. (hhehe) Hebat juga ya pengaruh kerajaan anak Punk itu?

Mungkin itu anak punk dipengaruhi oleh anime Nippon alias Jepang. Kan banyak tuh tokoh anime yang rambutnya tegak-tegak?

Kalo karakter gak mo mandinya mungkin dipengaruhi kultur asli nusantara animisme dan dinamisme, sebelum peradaban kerajaan Hindu-Buddha, berdasarkan dugaan bahwa air itu suci jaditidak boleh dikeruhkan dengan cara mandi. Hehe gak nyambung tuh asumsi.

Tapi ada baiknya nonton lagi film Alangkah Lucunya Negeri Ini! Anak jalanan didiik ma Pak Menteri Pendidikan langsung (heheh becanda).

Ada yang punya info lengkap tentang anak punk? Bagi dunk ceritanya! Ini ceritaku, ceritamu gimana?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun