Mohon tunggu...
Ema Wulandari
Ema Wulandari Mohon Tunggu... Freelancer - suka nulis

Life is about passion

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

POS Indonesia, Tak Lekang oleh Waktu

18 Oktober 2018   15:46 Diperbarui: 18 Oktober 2018   15:52 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiin... Tiin...

Dan kami pun membalasnya dengan kencang klakson pak pos dengan teriakan yang sama juga.

Itulah potret anak-anak di tahun 80-an ketika melihat Pak Pos mengantarkan surat kepada tujuannya. Saya mengalaminya di daerah Cirebon, mungkin di daerah lain pun mengalami dan melakukan hal yang sama.

PT Pos Indonesia tak lekang oleh waktu, mungkin itulah sematan yang tepat untuk PT Pos Indonesia. Saat itu Pos Indonesia hanya untuk mengantarkan surat serta wesel saja. Itu yang saya ketahui. Namun sekarang PT Pos Indonesia sudah bertransformasi menjadi perusahaan yang modern. Mengikuti perkembangan zaman. Persaingan untuk jasa kurir memang sudah sangat ketat. Banyak sekali perusahaan-perusahaan berbasis online yang ikut berpacu dengan jasa ini.

Masa-masa keemasan industri perposan ada di tahun-tahun 1970 hingga 1980-an. Masyarakat pengguna jasa pos sangat setia memanfaatkan layanan pos. Namun pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, perubahan gaya hidup, serta trend liberalisasi bisnis jasa pos membuat Pos Indonesia mengalami pergeseran bisnis yang sangat signifikan.

Seperti juga dialami banyak perusahaan pos di dunia, Pos Indonesia sempat mengalami penurunan kinerja usahanya di tahun 2000 -- 2007. Bisnis suratpos di tahun tahun tersebut menurun drastis. Penggunaan pesan singkat melalui telepon selular dan internet menggantikan peran surat pos individu. Demikian juga persaingan kiriman barang dengan para perusahaan kurir swasta membuat pangsa pasar Pos Indonesia tergerus.

Strategi bisnis pos pun berubah, PT Pos berusaha untuk tidak tertinggal oleh zaman. Perubahan teknologi pun ikut membuat transformasi tersebut. Manajemen perusahaan mencanangkan masa kebangkitan perusahaan di tahun 2009 dan menyusun visi dan misi baru serta perencanaan jangka panjang untuk membangun kompetensi perusahaan agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

Melalui berbagai program transformasi internal dan bisnis perusahaan, pendapatan Pos Indonesia di tahun 2013 telah mencapai lebih dari 4 (empat) Triliun rupiah atau meningkat hampir tiga kali lipat dari periode 2006-2007. Lima tahun mendatang segenap pimpinan Pos Indonesia mentargetkan pertumbuhan pendapatan perusahaan tiga kali lipat dari sekarang, menjadi 11 (sebelas) Triliun rupiah.

To be the postal logistcs giant from the East adalah visi yang digadangkan oleh PT Pos Indonesia. PT Pos Indonesia mencanangkan tekadnya untuk menjadikan tahun ini sebagai tonggak kebangkitan untuk menjadi raksasa logistik dari timur. Salah satu langkah yang strategis adalah PT Pos Indonesia juga sudah bekerja sama dengan sejumlah BUMN. Kerja sama dengan BUMN itu akan mendukung perkembangan perusahaan yang akan bergerak dalam berbagai bisnis seperti PT Garuda Indonesia (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) PT KAI (Persero) Edi Sukmoro, PT Len Industri (Persero) PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) dan PT Sarinah (Persero) dan PT Varuna Tirta Prakasya (Persero).

Langkah langkah tersebut adalah langkah yang patut kita apresiasi. Karena bagaimanapun PT pos Indonesia adalah bagian dari sejarah Bangsa. Bagaimana kita bisa berkomunikasi dengan menggunakan surat pada waktu yang lampau.

Terima kasih juga buat PT Pos Indonesia yang saat itu menjadi saksi bagaimana pernikahan kami terjadi. Bagaimana kami menjalin komunikasi saat jarak adalah problematika kami. Hanya dengan surat kami dapat berkomunikasi, menunggu kedatangan surat dari kekasih hati yang dibawa oleh Pak Pos.

Terima kasih PT Pos Indonesia

Majulah terus mengikuti arah peradaban, jangan sampai lengah dengan transformasi teknologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun