Puluhan siswa kelas 11 SMA Pius Bakti Utama Purworejo mendapat kesempatan berharga untuk mempelajari keterampilan personal branding melalui platform LinkedIn dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Pelatihan sehari penuh yang berlangsung pada 26 Mei 2025 ini dipimpin langsung oleh Dr. Flourensia Sapty Rahayu S.T., M.Kom. bersama Emanuel Ristian Handoyo, S.T., M.Eng., serta didampingi mahasiswa Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMSI) UAJY.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Innovation Week yang diinisiasi HIMSI di Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Industri UAJY, bertujuan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital. Sebagai program studi yang mengusung kurikulum mengacu pada perkembangan teknologi informasi dan digital transformation, pelatihan personal branding melalui LinkedIn menjadi salah satu implementasi nyata dari komitmen mengintegrasikan teknologi dengan pengembangan soft skills.LinkedIn, sebagai platform media sosial profesional terbesar di dunia, dipilih sebagai fokus pelatihan karena relevansinya dengan kebutuhan masa depan siswa dalam mencari beasiswa, magang, dan peluang karier. Platform ini juga sejalan dengan materi digital marketing dan personal branding yang menjadi bagian dari kurikulum Program Studi Sistem Informasi.
Antusiasme tinggi terlihat dari partisipasi aktif siswa-siswa kelas 11 selama mengikuti rangkaian materi yang telah dirancang khusus untuk kelompok usia mereka. Pelatihan dimulai dengan pengenalan konsep personal branding dan pentingnya membangun jejak digital profesional sejak dini.
Materi Komprehensif dari Dasar hingga Praktik
Program pelatihan dirancang dengan pendekatan praktis yang mudah dipahami siswa. Materi dimulai dari pembuatan profil LinkedIn yang optimal, termasuk teknik pengambilan foto profil profesional, penulisan headline yang menarik dengan formula aspirasi-prestasi-passion, hingga penyusunan bagian "about" yang compelling.
Peserta diajarkan formula KLT (Know, Like, Trust) sebagai fondasi personal branding yang efektif. Konsep ini menjelaskan bagaimana membangun recognition, likability, dan trustworthiness melalui konten dan interaksi di platform digital.
Salah satu sesi yang mendapat perhatian khusus adalah strategi networking digital yang etis. Siswa dibekali template pesan koneksi yang personal dan professional, berbeda dengan pendekatan generic yang sering diabaikan oleh pengguna LinkedIn. Mereka juga mempelajari teknik engagement yang efektif melalui komentar berkualitas dengan formula acknowledge-add value-ask question.
Strategi Konten yang Relevan untuk Siswa
Tim pelatih memberikan panduan khusus mengenai jenis konten yang sesuai untuk dibagikan siswa kelas 11. Empat kategori utama yang direkomendasikan meliputi learning journey seperti penyelesaian kursus online dan review buku, achievement berupa hasil kompetisi dan sertifikasi, insights tentang tren industri dan eksplorasi karier, serta community engagement melalui apresiasi event dan kolaborasi.
Setiap kategori dirancang untuk menunjukkan growth mindset dan intellectual curiosity yang menjadi nilai tambah ketika siswa kelak melamar ke universitas atau mencari peluang magang. Pendekatan ini membantu siswa memahami bahwa aktivitas sekolah seperti proyek sains, kegiatan ekstrakurikuler, dan prestasi akademik memiliki potensi untuk dijadikan konten profesional yang bermakna.
Wawasan Praktis tentang Peluang LinkedIn
Bagian paling menarik dari pelatihan adalah sesi sharing dari dosen tentang peluang nyata yang bisa diperoleh melalui LinkedIn. Insight yang diberikan adalah tentang bagaimana platform ini dapat menjadi game changer dalam perjalanan karier siswa.
Para dosen menjelaskan secara detail cara memanfaatkan LinkedIn untuk menjalin koneksi profesional yang bermakna, mulai dari strategi approach yang tepat hingga membangun relationship jangka panjang. Siswa juga diajarkan bagaimana mengoptimalkan profil LinkedIn sebagai CV digital yang dapat menarik perhatian recruiter dan pemberi beasiswa.
Challenge 24 Jam untuk Implementasi Langsung
Di akhir pelatihan, peserta diberikan challenge 24 jam untuk mengimplementasikan semua materi yang telah dipelajari. Target yang ditetapkan meliputi penyelesaian profil secara lengkap, networking dengan sepuluh orang menggunakan pesan personal, posting introduction dengan formula yang telah diajarkan, dan memberikan komentar berkualitas di berbagai post.
Challenge ini dirancang untuk membantu siswa membangun momentum dan kebiasaan yang berkelanjutan dalam menggunakan LinkedIn. Target yang realistis namun menantang diharapkan dapat mendorong konsistensi dalam aktivitas personal branding mereka.
Selain itu, peserta juga mendapat action plan tujuh hari yang lebih terstruktur, mencakup setup profil, networking dengan teman dan guru, join grup yang relevan, hingga strategi posting konten secara konsisten.
Transformasi Mindset tentang Media Sosial
Salah satu pencapaian penting dari pelatihan ini adalah perubahan mindset siswa tentang penggunaan media sosial. Para peserta yang sebelumnya hanya memandang platform digital sebagai sarana hiburan, mulai memahami potensi media sosial profesional sebagai investasi masa depan.
Kesadaran akan pentingnya digital footprint yang positif menjadi poin pembelajaran utama. Di era dimana hampir semua universitas dan perusahaan melakukan background check digital, memiliki profil LinkedIn yang profesional bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Para siswa juga diingatkan tentang lima kesalahan fatal yang harus dihindari dalam personal branding, termasuk profil yang tidak lengkap, connection spam, posting yang tidak konsisten, konten yang tidak relevan, dan kurangnya engagement dengan komunitas.
Kolaborasi Strategis Program Studi dengan Sekolah Menengah
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mencerminkan komitmen Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Industri UAJY dalam membangun ekosistem pendidikan yang saling mendukung. Sebagai program studi yang fokus pada teknologi informasi dan transformasi digital, inisiasi pelatihan personal branding LinkedIn ini sejalan dengan visi menghasilkan lulusan yang siap menghadapi era digital.
Kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah dalam transfer knowledge dan skills menjadi model yang perlu dikembangkan lebih luas. Program seperti ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi siswa, tetapi juga memperkuat jaringan kemitraan antara institusi pendidikan. Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi yang terlibat juga mendapat pengalaman berharga dalam mentoring dan community service.
Pihak sekolah menyambut positif inisiatif ini dan berharap kemitraan dapat berlanjut dengan program-program serupa di masa mendatang. Kepala SMA Pius Bakti Utama menyatakan apresiasi tinggi terhadap kontribusi UAJY dalam mempersiapkan siswa menghadapi tantangan era digital.
Dampak Jangka Panjang dan Prospek Masa Depan
Pelatihan personal branding LinkedIn ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang bagi perkembangan karier siswa. Dengan memulai membangun personal brand sejak kelas 11, para siswa memiliki keunggulan kompetitif ketika melamar beasiswa, magang, atau pekerjaan pertama mereka kelak.
Investment in digital presence yang dilakukan sejak usia 16-17 tahun akan memberikan compound effect yang signifikan seiring berjalannya waktu. Profil LinkedIn yang telah dibangun dengan baik akan menjadi aset berharga dalam perjalanan akademik dan profesional mereka.
Kegiatan ini juga memberikan inspirasi bagi institusi pendidikan lain untuk mengintegrasikan digital literacy ke dalam kurikulum. Kemampuan personal branding dan digital marketing tidak lagi menjadi skill tambahan, melainkan competency fundamental yang harus dimiliki generasi muda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI