Mohon tunggu...
Emanuel Dapa Loka
Emanuel Dapa Loka Mohon Tunggu... Freelancer - ingin hidup seribu tahun lagi

Suka menulis dan membaca... Suami dari Suryani Gultom dan ayah dari Theresia Loise Angelica Dapa Loka. Bisa dikontak di dapaloka6@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teladan Hidup Tukang Abu Gosok

28 Februari 2019   19:07 Diperbarui: 28 Februari 2019   19:27 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah Opa Simon Butaama.
Dia seorang penjual abu gosok di Bekasi. Pada usianya yang sekarang 82 tahun, dengan gerobaknya, ia masih berkeliling berjualan abu gosok....
Kulitnya legam, badannya mungil. Tenaganya sudah tidak sekuat dulu..nafasnya satu-satu saat bertarung bekerja keras di jalanan.
Suatu saat, seorang penjual tangga bambu dengan tangga di pundaknya lewat di depan rumah Opa Simon.
Penjual keliling itu tampak letih. Keringat membasahi bajunya. Tampak kerak-kerak keringat pada bajunya. Hari sudah siang, sementara matahari terasa terik.

Opa Simon memutuskan untuk membeli tangga penjual tersebut. Ketika saya tanya, "Mengapa membeli tangga itu, padahal Opa tidak sangat membutuhkan?" Opa Simon menjawab, "Saya rasakan, laparnya dan lapar saya di jalanan sama. Dia pasti lapar dan haus. Belum lagi mereka yang tunggu dia di rumah".

WOW...!!

Dokpri
Dokpri
Karena keteladanan hidup dan ketekunannya tanpa kenal lelah dan tidak banyak mengeluh, dua tahun lalu, Keuskupan Agung Jakarta memberikan penghargaan sebagai "Pahlawan Inspirasi". 

Ya, dari yang kecil dan sering kali tidak dianggap, kita bisa belajar banyak.

Sepenggal kisah hidup Opa Simon ada dalam buku yang ia pegang ini.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun