Tidak hanya itu, terkadang lagu juga bisa meningkatkan etika, moral, dan akhlak anak juga meredakan emosi negatif. seperti contoh lagu yang pernah diciptakan oleh salah satu teman saya tentang jadi anak tidak boleh cengeng tidak boleh bentak-bentak. Memang sih awal mula lagu tersebut diciptakan karena kita sebel sama anak tersebut yang nangisnya kencengnya minta ampun, tambah lagi anak tersebut suka bentak-bentak jika ada keinginannya yang tidak dituruti. Lagu tersebut diciptakan secara dadakan dan tidak terencana atau terkonsep. Tapi entah kenapa lagu tersebut sangatlah manjur. Ketika anak tersebut sudah mulai berkaca-kaca dan ingin menangis sekencang-kencangnya, sontak kita menyanyikan lagu tersebut bersama-sama sambil bertepuk-tepuk. Lalu apa respon dari anak tersebut? Anak tersebut tidak jadi menangis, akan tetapi menunjukkan respon malu. Juga ketika anak tersebut berteriak-teriak agar keinginan anak tersebut dituruti, kami juga serentak menyanyikan lagu tersebut secara bersama sambil bertepuk-tepuk, respon anak tersebut juga sama yakni malu. Maka dari itu, bisa diambil kesimpulan bahwa bernyanyi juga bisa meredakan emosi negatif dan juga menjadi alternatif mendidik anak secara tidak langsung.
Selain itu juga, bermain musik juga dapat melatih koordinasi tubuh, karena ketika kita mendengarkan musik, secara tidak langsung tubuh kita akan reflek mengikuti alunan musik. Jika dikaitkan dengan manfaat pada anak, sudah pasti fisik dan motorik anak akan berkembang. Jadi, jika guru mendapati murid yang lebih condong ke kinestetik, guru bisa menyampaikan materi dengan menerapkan metode lagu yang diiringi musik. Tidak hanya itu, guru juga bisa mengenalkan simbol melalui gerakan yang diiringi musik, seperti contoh lagu naik-naik ke puncak gunung, ketika pada kata gunung guru bisa mengenalkan simbol gunung dengan tangan dibentuk segitiga atau lainnya.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat!