Inilah Bentuk Dukungan Finansial bagi Pasien Kurang Mampu yang Divonis Kanker (Penyakit Berat Lainnya)

Pada tulisan yang lalu, saya berKISAH tentang kasus seorang pasien, Bu De, yang divonis kanker payudara Stadium III oleh dokter dalam artikel berjudul: "INILAH DUKUNGAN MORIL BAGI  PASIEN YANG DIVONIS KANKER (PENYAKIT BERAT LAINNYA)".

Tulisan tersebut, berusaha menjawab dua pertanyaan yaitu:

• Pertama: Bagaimana langkah bijak memberikan dukungan moril atau ketenteraman emosional bagi pasien yang shock setelah divonis kanker payudara stadium III, (atau sakit berat apapun)?
• Kedua: Bagaimana jika pesien tersebut secara bersamaan juga orang yang kurang mampu dari sisi ekonomi?

Pertanyaan pertama, telah terjawab.

Tulisan ini berupaya menjawab pertanyaan kedua berdasar pendapat para ahli dan pengalaman:  "Bagaimana jika pasien yang divonis dengan kanker payudara (atau penyakit berat lainnya) tersebut tergolong kurang mampu?"

Menangani pasien yang divonis sakit kanker payudara, terlebih pasien tersebut tergolong kurang mampu, membutuhkan pendekatan yang holistik dan empatik. Sebab terdapat kemungkinan  yang lebih besar pasien mengalami stres emosional sekaligus stres finansial. Penyediaan dukungan moril atau psikologis yang sesuai sangat penting. Orang-orang sekitar pasien dapat mencari dukungan dari keluarga, teman, kelompok dukungan, atau konselor yang dapat membantu mereka menghadapi tantangan ini.  

Bantuan dana bagi penderita kanker. Baitul Mal Aceh-Pemerintah Aceh

Ada beberapa langkah bijak yang dapat dilakukan untuk mensupport mereka dari sisi ekonomi atau finansial, seperti:

1. Penilaian Kebutuhan Keuangan: Bersama keluarga pasien, gali dan bantu untuk mengidentifikasi kebutuhan keuangan pasien dan keluarga, termasuk biaya pengobatan, obat-obatan, transportasi, nutrisi pasien, dan keperluan sehari-hari lainnya.
Identifikasi juga bagaimana pihak keluarga memecahkan masalah ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari, terlebih jika pasien adalah tulang punggung satu-satunya. Bila ada pihak lain sebagai pencari nafkah, cukupkah? Apakah pencari nafkah tersebut berkepentingan harus menjaga pasien sehingga dia-pun tidak mungkin bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hal ini perlu dimusyawarahkan dan keluarga besar didorong untuk bahu-membahu menanggung secara bersama-sama sebatas kemampuan mereka. Bila diperlukan, bantulah untuk bisa menghubungi sumber daya komunitas.

2. Penghubung dengan Sumber Daya Komunitas: Bantu pasien untuk menavigasi sistem penjaminan kesehatan atau sumber daya atau layanan dukungan keuangan lainnya seperti dana bantuan medis, layanan dukungan keuangan, atau bantuan transportasi, yang mungkin tersedia bagi mereka, seperti program bantuan sosial atau organisasi nirlaba. Beberapa organisasi mungkin juga menyediakan bantuan dalam bentuk pangan atau kebutuhan dasar lainnya.

3. Edukasi tentang Program Dukungan: Bantu pasien untuk mengakses program dukungan pasien kanker yang tersedia di komunitas mereka. Ada beberapa program dukungan dari organisasi nirlaba dan rumah sakit yang ditujukan khusus untuk pasien kanker terutama yang kurang mampu seperti kelompok dukungan, program konseling, atau layanan dukungan keuangan, termasuk membantu dengan biaya medis. Pastikan pasien dan keluarganya mengetahui dan dapat mengakses program-program ini karena akan sangat mengurangi beban finansial mereka.

4. Opsi Pengobatan yang Terjangkau: Diskusikan opsi pengobatan yang tersedia agar bisa segera diproses pengurusan asuransi kesehatannya bila belum ada, dengan menghubungi pihak-pihak terkait yang dapat membantu prosedurnya. Misal RT, RW, kepala Desa, Dinas Kesehatan setempat, pihak asuransi dan seterusnya.

5. Pendekatan Holistik terhadap Perawatan: Selain perawatan medis, pastikan pasien juga menerima perawatan holistik yang mencakup aspek fisik, emosional, dan sosial. Berikan dukungan dalam hal nutrisi, manajemen rasa sakit, perawatan paliatif, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Pendekatan holistik memastikan bahwa kebutuhan mereka dipenuhi dan hak-hak mereka dihormati

Gaya Hidup Sehat Cegah kanker payudara. (mybaby.co.id)

6. Pertimbangkan Kebutuhan Spesifik: Setiap pasien memiliki kebutuhan yang berbeda. Misalnya, bagi mereka yang harus berhenti bekerja selama pengobatan, mungkin perlu bantuan untuk mengakses tunjangan sakit atau program pengangguran. Pertimbangkan kebutuhan individu secara khusus dan cari solusi yang sesuai.

7. Bantuan Legal: Kadang-kadang, bantuan dari seorang ahli hukum mungkin diperlukan, terutama jika ada masalah dengan klaim asuransi atau program dukungan keuangan. Membantu pasien untuk mengakses sumber daya hukum yang tepat bisa sangat bermanfaat.

8. Advokasi dan Kesadaran Masyarakat: Membangun kesadaran masyarakat tentang tantangan yang dihadapi oleh pasien kanker kurang mampu dapat membantu mendukung perubahan kebijakan yang memperbaiki akses ke layanan kesehatan dan dukungan keuangan.

9. Pemantauan dan Tindak Lanjut: Lakukan pemantauan teratur terhadap kondisi pasien dan pastikan bahwa mereka menerima tindak lanjut yang sesuai dengan pengobatan mereka. Tinjau secara berkala kondisi keuangan pasien dan terus berikan dukungan yang dibutuhkan.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat memberikan dukungan yang komprehensif bagi pasien yang divonis dengan kanker payudara dan tergolong kurang mampu, membantu mereka mencegah stres finansial yang dapat memperburuk kondisi psikologis, menghadapi tantangan secara efektif dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Menggabungkan pendekatan-pendekatan ini dapat membantu pasien kanker payudara stadium III ataupun penyakit berat lainnya yang kurang mampu secara signifikan mengurangi beban finansial mereka dan memungkinkan mereka untuk fokus pada perawatan dan pemulihan. Semoga saya dan Anda termasuk orang yang ringan tangan membantu sesama yang membutuhkan. Wallahu a'alam.