Mohon tunggu...
Elva Angeline
Elva Angeline Mohon Tunggu... Lainnya - perempuan

Manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Soft Power Korea Selatan Melalui Tayangan Serial Drama Korea "Mr. Queen"

28 Juli 2021   23:00 Diperbarui: 28 Juli 2021   23:20 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah Satu Soft Power Korea Selatan Ditunjukkan melalui Penayangan Serial Drama Korea ‘Mr. Queen'

Serial drama Korea yang populer akhir-akhir ini berjudul Mr. Queen baru saja berakhir pada bulan lalu. Drama ini menceritakan tentang Jang Bong Hwan, seorang koki istana negara Korea Selatan dan Kim So Yong satu pada era dinasti Joseon mereka mengalami pertukaran tubuh padahal berbeda dimensi atau waktu yang jaraknya cukup jauh. Mr. Queen dipenuhi dengan adegan komedi romantis yang dapat membuat penonton terhibur meski drakor ini mengangkat cerita sejarah atau kolosal yang dipenuhi oleh cerita politik.

Mr. Queen berhasil mencapai rating ketujuh tertinggi dalam sejarah setelah drama-drama Korea lainnya yang memiliki rating yang sangat spektakuler. Mr. Queen pada awal penayangannya sempat menuai sejumlah kontroversi karena beberapa narasi dan adegan di dalam yang dianggap merendahkan sejarah Korea. Namun terlepas dari kontroversi yang ada disadari atau tidak drama Mr. Queen ternyata membantu pemerintah Korea Selatan dalam meningkatkan citra negaranya.

Dalam studi hubungan internasional soft power sebagai kemampuan sebuah negara untuk membuat negara lain melakukan hal yang menguntungkan bagi negara tersebut, tanpa melakukan paksaan atau memberi imbalan adalah hal yang cukup populer.

Beragam bentuk seperti pameran kebudayaan, pemberian beasiswa, atau penyebaran budaya populer, salah satunya melewati serial drama adalah salah satu soft power yang dapat diandalkan.

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Bruno Lovric dari City University of Hong Kong menunjukkan bahwa respons publik yang luas terhadap Mr. Queen merupakan wujud keberhasilan Korea Selatan dalam menggunakan soft power-nya.

Pendapat yang dilontarkan itu sudah didukung dengan adanya video dan artikel yang membahas drama Mr. Queen, yang membuat banyak orang tertarik untuk mendalami sejarah Korea terutama bagi pemirsa dari luar negeri. Selain itu cukup banyak juga orang yang memuji pemerintah Korea Selatan karena mampu menyimpan catatan sejarahnya dengan baik melalui penayangan drama tersebut.

Soft power drama Korea Mr. Queen dapat bersumber pada tiga instrumen yaitu budaya, nilai-nilai politik, dan kebijakan luar negeri.

Berbicara tentang instrumen yang pertama, dalam drama Mr. Queen, beberapa komponen budaya dimunculkan antara lain bahasa, pakaian, makanan, dan seni. Setiap menyaksikan drakor, penonton pasti sering mendengar ungkapan Aigo!, Omo!, Kajja!, Palli!, Annyeong haseyo, dan Saranghae. Seluruh ungkapan itu pun muncul dalam drama Mr. Queen.

Tapi, dalam drama ini, sejumlah kosa kata baru diperkenalkan. Misalnya, gelar kerajaan Korea seperti Mama (Yang Mulia), Jeonha (panggilan untuk Raja), dan Daebimama (panggilan untuk Ratu). Atau frasa Korea Kuno, salah satunya Songguhabnida, yang berarti permohonan maaf dan biasa digunakan dalam percakapan formal.

Kemudian, budaya Korea Selatan ditunjukkan melalui pakaian. Seluruh pemeran dalam drama ini mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea. Pada episode pertama, dayang Kerajaan memberikan penjelasan detail mengenai penggunaan pakaian tradisional di kerajaan Joseon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun