Pandeglang 11 Juni 2021, sebagai bentuk program Kampus Merdeka yang baru-baru ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Teknologi Nadiem Makarim sebagai upaya untuk melatih skill mahasiswa yang tidak hanya terbatas pada teori saja, namun langsung bisa diterapkan dalam lingkungan pekerjaan. Program Kampus Merdeka terbagi menjadi beberapa bagian kegiatan berdasarkan minat dan kemampuan yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi pengembangan skill mahasiswa, salah satu kegiatannya adalah Kampus Mengajar. Adanya pandemic COVID-19 yang masih melanda seluruh dunia menjadikan banyak sektor kegiatan sehari-hari menjadi lumpuh atau tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, tidak terkecuali sektor pendidikan yang mendapatkan imbas sangat besar, karena tidak diperbolehkan melakukan kegiatan belajar mengajar. Solusi yang dapat ditawarkan dari peniadaan kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah, kemudian dialihkan menjadi pembelajaran secara daring atau dalam jaringan di rumah siswa masing-masing. Namun, pada kenyataan dilapangan harapan tidak sebanding dengan yang direncanakan, terdapat banyak sekolah yang kemudian tidak menjalankan kegiatan pembelajaran secara daring ini karena banyak faktor salah satunya guru tidak cakap dalam penggunaan tekonologi. Maka dari itu, dengan adanya program Kampus Mengajar ini, memiliki titik fokus kegiatan salah satunya adalah membantu penyelenggaraan pendidikan di sekolah pada masa pandemik saat ini.
Dalam penyelenggaraan program Kampus Mengajar ini, mahasiswa membawa beberapa misi yang akan dilaksanakan di sekolah tujuan. Misi tersebut diantaranya adalah membantu guru dalam hal adaptasi teknologi pendukung pembelajaran, bersama guru merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran di masa pandemik, serta membantu sekolah melengkapi administrasi jika terdapat data yang belum lengkap. Implementasi misi-misi program Kampus Mengajar di SDN KurungKambing 4, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dilakukan salah satunya melalui kegiatan sosialisasi adaptasi teknologi dalam pembelajaran beserta strategi pembelajaran pasca pandemic untuk para guru-guru di sekolah tersebut. Kegiatan ini dilakukan dalam 2 kali sesi. Sesi pertama dilakukan pada hari Senin, 31 Mei 2021 dan sesi selanjutnya, pada hari Rabu, 9 Juni 2021 bertempat di sekolah, dengan dihadiri oleh kepala sekolah, guru-guru beserta staf adminstrasi yang ada di sekolah tersebut. Adapun materi yang dibawakan oleh mahasiswa dalam kegiatan sosialisasi berkaitan dengan cara penggunaan media belajar tatap maya Zoom Meeting dan Youtube, serta materi selanjutnya berupa inovasi model-model pembelajaran yang akan digunakan untuk persiapan pembelajaran setelah pandemik usai.
Kepala Sekolah SDN Kurungkambing 4 dalam sambutannya mengatakan bahwa "Program Kampus Mengajar merupakan program yang sangat membantu guru-guru di SDN Kurungkambing 4 baik itu dalam pembelajaran daring maupun luring pada situasi pandemi COVID-19 ini. Apalagi tema yang diambil sangat tepat dengan kondisi sekarang, yaitu Sosialisasi Adaptasi Teknologi Pembelajaran Tatap Maya Dan Inovasi Pembelajaran Pasca Pandemik. Dengan adanya sosialisasi ini semoga dapat memberikan perubahan bagi guru-guru disini,karena para guru masih banyak yang belum bisa menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Bapak sangat berterima kasih kepada para mahasiswa yang bersedia untuk berbagi ilmu dan pengetahuannya kepada para guru-guru di SDN Kurungkambing 4. Bapak berharap semoga kegiatan sosialisasi ini dapat bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran yang akan datang".
Kegiatan sosialisasi dibawakan oleh mahasiswa dengan teknik demonstrasi, yaitu proses penyampaian materi diberikan dengan cara praktik penggunaan media secara langsung. Selama kegiatan, semua peserta terlihat sangat antusias dan mengikuti dengan baik setiap langkah yang disampaikan oleh mahasiswa mengenai cara penggunaan media belajar tatap maya zoom meeting dan Youtube, dimulai dari cara mengunduh aplikasi, hingga cara membuat ruang pertemuan baru dalam aplikasi zoom meeting sebagai upaya untuk melakukan pembelajaran tatap maya bersama siswa nanti. Sedangkan, untuk penggunaan aplikasi Youtube, mahasiswa mengajarkan peserta mengenai cara membuka dan mencari video di Youtube. Mahasiswa pun menyajikan beberapa kanal di youtube  yang memiliki konten edukatif dan bermanfaat bagi tenaga pendidik, salah satunya adalah kanal milik Direktorat Sekolah Dasar yang memiliki banyak konten yang tepat untuk guru-guru dan staf sekolah SD dalam mengembangkan kemampuan mengajar dan manajemen sekolah. Selain materi mengenai cara menggunakan teknologi untuk mendukung pembelaharan, dalam kegiatan sosialisasi tersebut pun disampaikan pula materi mengenai inovasi model pembelajaran sebagai upaya mempersiapkan pembelajaran pasca pandemik yang sudah diwacanakan oleh pemerinatah pada bulan Juli 2021 nanti. Model-model yang dijelaskan diantaranya adalah model pembelajaran berbasis proyek, discovery learning, analisis kasus, pemelajaran kooperatif Numberd heads together dan Group to group exchange. Semua model ini diberikan dengan tujuan dapat membantu menghidupkan suasana semangat belajar baru baik untuk guru ataupun untuk siswanya nanti.
Dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan menstimulasi adanya perubahan di lingkungan sekolah khususnya dalam proses pembelajaran. Pengenalan adaptasi teknologi nantinya, bukan hanya digunakan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring, namun bisa menjadi media bagi guru dan staf sekolah untuk terus mengembangkan kemampuannya sebagai tenaga pendidikan demi meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik di masa depan.
