Mohon tunggu...
Elsa Valent
Elsa Valent Mohon Tunggu... Freelancer - Bukankah tulisan begitu menarik?

Mengeksplorasi pengetahuan dengan membaca. Berbagi pengetahuan dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Akankah Laut Natuna Menjadi Medan Tempur?

7 Januari 2020   08:35 Diperbarui: 7 Januari 2020   08:42 7188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Coast Guard China mendampingi kapal ikan China di perairan Laut Natuna. Picture: ANTARA/HO/Dispen Koarmabar

Pemerintah Republik Indonesia telah menegaskan bahwa China telah melakukan pelanggaran kedaulatan perairan Indonesia di Laut Natuna. Wilayah Laut Natuna kini menjadi perhatian bersama terkait masuknya kapal-kapal dari China ke Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.

Bermula dari melintasnya kapal coast guard dan kapal penangkap ikan asal China beberapa waktu yang lalu langsung mendapat hadangan dari pertahanan Indonesia.

Kasus ini berbuntut panjang hingga berubah menjadi ancaman serius. Militer Indonesia pun telah mempersiapkan diri berubah ke mode siaga dengan mengerahkan alat tempur laut dan udara di wilayah Laut Natuna, mewaspadai adanya pelanggaran lanjutan.

Tak hanya sampai di situ, Pemerintah RI kembali dibuat geram dengan masuknya kapal asal Vietnam yang seperti kucing-kucingan mengekor aksi dari kapal-kapal China beberapa waktu yang lalu. Hubungan antara Indonesia dan China menjadi menegang terkait China yang disinyalir ulah klaim China atas Laut Natuna.

Kejadian ini mendapat respon dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti. Sindiran keras Susi terhadap kelakuan buruk China dan Vietnam ini bernada ejekan karena ia tidak lagi menjabat di Kementrian Kelautan dan Perikanan RI.

Selama ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI, tidak ada kapal asing yang berani masuk ke wilayah perairan Indonesia. Konsekuensi pelanggaran tersebut adalah kapal asing tersebut akan ditenggelamkan di tempat.

Cuitan Susi Pudjiastuti di akun twitternya pun menjadi sindiran bagi pemerintah Indonesia. Dalam cuitannya tersebut, Susi meminta pemerintah Indonesia untuk menangkap dan menenggelamkan kapal-kapal tersebut karena telah melanggar ZEE Indonesia. Ia menyayangkan selama tahun 2015 hingga 2019 tidak ada kapal asing yang berani masuk ke Indonesia, mengapa kini menjadi lembek.

Upaya penyampaian protes Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri kepada Pemerintah China belum mendapatkan jawaban yang baik.

Aktivitas kapal-kapal China di Laut Natuna masih berlangsung. Pemerintah China masih membiarkan kapal-kapalnya berlayar di kawasan tersebut. Tampaknya Pemerintah China memang sudah mulai berani bermain kasar dengan Indonesia.

Pengawasan di Laut Natuna kini semakin diperketat. Selain pengamanan dari pihak militer, para nelayan pun pro-aktif menjaga Laut Natuna. Sekitar 500 kapal nelayan berukuran besar akan masuk ke Laut Natuna.

Selain untuk menangkap ikan, para nelayan ini juga akan menjadi pengawasan tambahan menjaga Laut Natuna dari negara lain, terkhusus saat ini adalah China dan Vietnam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun