Mohon tunggu...
Elsa FEverins
Elsa FEverins Mohon Tunggu... Lainnya - Mindfull is the key of true happiness.

i'm a girl who have a big dream related to humanity. INFP personality detected.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Konten Youtube Edo Putra Official, Prank Sebelum Bersedekah, Benar atau Salah?

1 Agustus 2020   22:25 Diperbarui: 1 Agustus 2020   22:30 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di era perkembangan teknologi ini, Youtube merupakan salah satu platform online yang sangat populer bagi hampir seluruh kalangan masyarakat. Bahkan, menurut riset dari pasar statistika (statista.com), jumlah pengguna platform ini diprediksi akan mencapai angka 1,8 miliar orang pada tahun 2021 nanti.

Pengguna youtube ini tidak hanya berkunjung untuk mendapatkan hiburan, namun juga untuk mendapatkan berbagai informasi baik terkait berita maupun pelajaran. Peningkatan minat dan keberagaman tujuan audiens tersebut sangat menguntungkan bagi para kreator Youtube, tak terkecuali di Indonesia.

Dengan hal tersebut, banyak sekali orang yang mendambakan pekerjaan menjadi seorang Youtuber. Ya, dengan beberapa konten Youtube yang membahas mengenai penghasilan para youtuber yang rata -- rata sangat menggiurkan, serta keuntungan lain yang dihasilkan dari kepopularitasan seorang youtuber seperti endorsement, memang sangat sulit untuk tidak tertarik dengan profesi tersebut.

Saat ini, banyak sekali Youtuber yang menginspirasi dan dapat memberikan hiburan serta pelajaran baru bagi setiap penontonnya. Namun, dengan kebebasan bagi setiap orang untuk mengunggah video nya di Youtube, membuat siapapun dapat dengan mudah berbagi video tanpa mementingkan unsur maupun kaidah yang berkaitan dengan akhlak dan etika di dalam videonya.

Salah satu contoh yang baru saja terjadi yaitu dengan Youtuber bernama Edo Putra dengan akun Edo Putra Official yang baru saja menunggah video berjudul "PRANK BAGI BAGI DAGING KE EMAK -- EMAK ISINYA SAMPAH #THEREALPRANK" pada Kamis, 30 Juli 2020.

Video tersebut menampilkan dua pria yang dengan sengaja memasukkan sampah ke dalam kantong plastik hitam. Kemudian kantong plastik hitam tersebut diberikan kepada dua wanita dan menyebutnya sebagai bingkisan daging sebanyak 5 kg.

"Kebetulan bu, rezeki bu, tadi itu ada bingkisan dari tempat beli rumah" ucap pria yang diketahui bernama Edo Putra tersebut, "Alhamdulillah rezeki" balas wanita pertama yang menerima bingkisan, "ini daging bu sekitar 5 kiloan, tapi jangan dibuka dulu bu ya sebelum saya pergi" lanjut Edo Putra.

Tak berselang lama setelah Edo Putra pergi, wanita tersebut membuka kantong plastik hitam yang ia terima. Melalui kamera tersembunyi, terlihat ekspresi wajah dari wanita tersebut yang nampak bersedih dan kecewa dengan apa yang diterimanya.

Hal serupa juga terjadi dengan wanita lainnya yang diberikan kantong plastik hitam berisikan sampah oleh Edo Putra. Meskipun pada akhir video Edo Putra telah mengutarakan permohonan maaf dan memberikan uang kepada dua wanita yang telah ia prank, namun hingga kini, video tersebut tetap memiliki lebih banyak dislike dibanding dengan like-nya.

Kini, video berkonten "prank" tersebut juga cukup banyak mendapatkan komentar yang berisikan kekecewaan seperti "Astaghfirullah....ada lg yg begini... Norak! Gatau adab!" komentar tersebut diungkapkan oleh akun Youtube Fadhirazani.

Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan kebebasan yang diberikan oleh Youtube dalam pengunggahan video didalamnya, membuat tak sedikit orang yang membuat konten tanpa mengindahkan kaidah yang ada. Yang menyedihkan adalah video -- video dengan konten tersebut justru memiliki banyak penonton.

Dengan demikian, rumit rasanya untuk mengkotak -- kotakkan penyebab dari hal tersebut dan merangkai solusi dengan kata "seharusnya". Sebagai pengguna aplikasi Youtube yang baik, kitalah yang dapat mengontrol dan memilah video apa yang baik dan pantasnya kita tonton. 

Selain itu, dengan tidak mengutarakan "hate-speech" yang dapat memprovokasi suatu masalah sehingga menjadi lebih besar juga merupakan perbuatan bijak dalam menggunakan social media.

Hal kecil yang dapat kita aplikasikan ke dalam diri kita tersebut tentulah sedikit banyak sudah dapat bermanfaat bagi kerukunan dalam bersosial media. Karena apabila kita ingin mengubah lingkungan menjadi lebih baik, sudah sepatutnya kita terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.

Jakarta, 01 Agustus 2020

By: Elsa Febriani E.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun