Mohon tunggu...
Elsa SharaNabila
Elsa SharaNabila Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Saya adalah guru di TK Aisyiyah Bustanul athfal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemampuan Motorik Halus

8 Desember 2022   20:52 Diperbarui: 8 Desember 2022   21:09 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada anak didiknya untuk membentuk karakter setiap individu. Pendidikan yang dimaksud adalah kegiatan yang berupa pembelajaran yang berguna. Pembelajaran adalah usaha untuk mencapai tujuan belajar yang terprogram dan teratur, yang pelaksanaannya memerlukan maupun tidak memerlukan guru. Pada Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) tentunya memerlukan Pendidikan yang khusus, dikarenakan anak dengan rentang usia 4-6 tahun merupakan usia yang spesial, karena perkembangan kecerdasannya sangat luar biasa cepat. 

Aspek perkembangan yang harus dikembangkan adalah, Nilai Agama dan Moral, Sosial Emosional, Fisik Motorik, Kognitif, Bahasa, dan Seni. Semua aspek tersebut harus terstimulasi dengan baik di usia anak usia dini, ini dikarenakan saat usia dini anak akan mudah untuk menerima rangsangan-rangsangan yang kita berikan kepada mereka.

Dalam proses pembelajaran, guru akan berfokus akan mengembangkan keenam aspek tersebut dengan cara yang menarik atau bermain. Bermain adalah hal yang utama bagi anak, kegiatan yang sangat disukai anak, serta kegiatan bermain adalah suatu proses untuk mempersiapkan diri anak kejenjang Pendidikan berikutnya. 

Namun perlu diingat bahwa, kemampuan atau kecerdasan setiap anak itu berbeda-beda, ada yang kognitifnya kurang namun dalam sosial emosional perkembangan anak sangat bagus. Kita sebagai guru harus pintar-pintar memilih kegiatan main sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Salah satu contoh di dalam kelas, hampir semua anak masih kurang dalam kegiatan menggunting. Ini disebabkan karena kemampuan motorik halus anak masih kurang, serta anak-anak belum tahu bagaimana cara menggunakan gunting. Kemampuan motorik halus menjadi faktor utama keberhasilan anak dalam kemampuan menggunakan gunting. Anak kurang mendapat stimulus yang pas untuk mengembangkan motorik halusnya. Ini sebab anak belum siap menerima kegiatan menggunting.

Selain itu anak-anak juga belum faham bagaimana cara menggunakan gunting tersebut. Sebaiknya guru menyiapkan kegiatan yang bisa mengembangkan kemampuan motorik halus anak, seperti bermain playdough, atau memanfaatkan APE yang ada di sekolah, seperti balok dan puzzle, serta bisa menggunakan media yang lain seperti jepit jemuran yang cara penggunaannya hampir sama dengan gunting.

MEDIA PLAY DOUGH

Dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dalam persiapan menggunting, guru menggunakan bantuan media playdough. Penggunaan media play dough diharapkan mampu membantu anak dalam mengembangkan motorik halus anak, pada kegiatan persiapan menulis. 

Dengan mengajak anak untuk membuat play dough bersama-sama dengan temannya, kemudian anak akan membuat bentuk menggunakan jari-jari tangannya sesuai dengan tema yang disiapkan. Namun ada beberapa kelemahan dari playdough ini, yaitu (1) ketika membuat sendiri, harus benar-benar teliti karena bisa saja terjadi kegagalan atau tidak mendapatkan  tekstur yang kita inginkan, (2) Penggunaan bahan yang banyak jika di dalam kelas anaknya banyak, (3) jika disimpan terlalu lama, play dough menjadi keras sehingga tidak bisa digunakan lagi. 

Untuk meminimalkan kelemahan media play dough, sebelum guru mengajak anak membuatnya bersama-sama, guru bisa berlatih membuat play dough bersama teman sejawat, sehingga meminimalisir kegagalan dalam pembuatannya. Selanjutnya guru mengajak anak untuk membuat play dough bersama-sama, sehingga semua anak bisa mendapatkan play dough.

MEDIA JEPIT JEMURAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun