Mohon tunggu...
Elok Vita
Elok Vita Mohon Tunggu... Guru - Biasa dipanggil El

Seorang perempuan yang sedang berproses setiap harinya.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa Kita Rajin Impulsive Buying di Saat Pandemi?

30 April 2020   22:54 Diperbarui: 30 April 2020   23:16 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum membaca artikel ini, boleh coba cek keranjang belanja di e-commerce kesayanganmu apakah menyeramkan? Jika iya, tandanya kamu impulsive buyer. Apa pengertian singkat dari impulsive buying? Impulsive buying atau belanja impulsif adalah kondisi dimana kita membeli sesuatu tanpa rencana atau dadakan. Sadar atau tidak selama masa pandemi ini sebagian besar dari kita lebih sibuk berbelanja dibandingkan dengan sebelumnya.

Ada saja barang-barang bahkan makanan yang kita lihat sekali dari sosial media atau handphone lalu muncul keinginan untuk membelinya. Padahal barang tersebut belum tentu berguna atau unfaedah untuk hidup kita.

Sebelum khilaf melakukan impulsive buying, coba cari tahu dahulu mengapa kita menginginkan barang itu, apa karena kebutuhan atau keinginan. Jika kamu sudah mengetahuinya dan mengkategorikan barang itu dengan kebutuhan boleh dibeli asal sesuai dengan anggarannya. Jika masuk kategori keinginan, coba kamu pikir kembali selama 7 hari ke depan, apa kamu memang memerlukan barang itu atau tidak.

Di masa pandemi seperti ini wajar sekali jika kita melakukan impulsive buying. Bisa disebabkan karena stres atau bosan dan terlalu sering mendengar berita negatif membuat kita mencari pelampiasan kepada suatu kegiatan atau barang yang membuat kita menjadi kembali bahagia. Jika kita membeli sesuatu yang diinginkan dan kita akan menjadi senang maka itu sudah cukup.

Tapi ingat kita tidak tahu kondisi seperti ini akan berlangsung sampai kapan, kondisi keuangan belum kembali normal, perkantoran dan sekolah masih beraktivitas dari rumah. Banyak perkerja yang terkena potongan gaji, unpaid leave sampai PHK. Bagaimana jika kamu diposisi mereka?

Coba buat anggaran yang sesuai dengan budgetmu, lalu pilah pilih kembali sebelum meng klik menu beli untuk lebih meyakinkan. Hanya kebutuhan yang dibolehkan untuk dibeli, selebihnya coba tahan terlebih dahulu untuk saat ini. Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun