Mohon tunggu...
Elok Firdaa
Elok Firdaa Mohon Tunggu... Freelancer - Renungi, jalani, nikmati dan syukuri. manusia bisa mengubah takdirnya jika ia mau untuk berusaha.

Mahasiswa Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2018

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gelembung Sabun Membawaku pada Kreativitas

26 November 2020   10:22 Diperbarui: 26 November 2020   10:35 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Pixabay.com

Pernahkah anda bermain gelembung tiup yang terbuat dari sabun cuci? Kenapa menggunakan sabun cuci dapat menghasilkan gelembung-gelembung yang tidak mudah pecah? Dan pernahkah anda bermain gelembung menggunakan sabun mandi? Adakah perbedaan antara sabun mandi dan sabun cuci?

"dikatakan masa kecil kurang bahagia jika belum pernah bermain gelembung sabun"

Sebuah kalimat yang sering muncul pada orang-orang remaja ataupun dewasa ketika belum pernah mencoba hal-hal unik ketika masa kecil atau ketika berusia dini. Anak usia dini merupakan anak yang unik dan mempunyai sejuta imajinasi dan kreativitas.

Jika melalui ilmu fisika dan kimia tentu terdapat pengertian tersendiri kenapa gelembung yang terbuat dari sabun mandi dan sabun cuci memiliki kekuatan yang berbeda ketika ditiup. Gelembung yang terbuat dari sbaun mandi lebih mudah pecah daripada gelembung yang terbuat dari sabun cuci atau deterjen.

Tanpa kita sadari, anak usia dini akan lebih mengetahui hal yang tak terduga ini. Mereka akan mengetahui dengan sendirinya berdasarkan eskperimen yang ia lakukan. Eksperiman yang ia lakukan dengan sendirinya tanpa ilmu kimia ataupun fisika yang menjadi bekal. Melalui eksperimen tersebut anak dapat mengetahui bahan sabun manakah yang bagus digunakan untuk membuat gelembung.

Jika kreatifitas dikembangkan, anak juga akan dapat menambah eksperimen dimana semula hanya menggunakan deterjen yang tidak memiliki warna. Kemudian dengan adanya pewarna, anak dapat menjadikan cairan gelembung memiliki warna yang cantik. Bahan menarik yang dapat anak temukan melalui eksperimen untuk mendapatkan warna yang cantik dapat ia dapatkan melalui kertas yang terendam air.

Teman-teman mungkin yang belum tau, ada macam-macam kertas yang dapat menghasilkan warna dan ada yang tidak menghasilkan warna. Taukah teman-teman kertas kelobot atau kertas sawi? Kertas ketika terkena air akan langsung melunturkan warnanya.

Nah, jika terdapat kertas tersebut di lingkungan anak. Mungkin, diletakkan di rumah, anak akan mencoba merendam kertas tersebut. Hingga akhirnya menemukan hal baru berupa warna yang dihasilkan dari kertas sawi tersebut.

Nah, melalui pewarna yang dihasilkan dari kertas tersebutlah anak dapat memberi pewarnaan terhadap gelembung sabun yang telah ia buat. Berbagai macam warna dapat ia dapatkan. Merah, kuning, biru, hijau, hitam, ungu, dan berbagai macam warna lainnya. Tentunya, cairan gelembung sabun yang terdapat warna tambahan akan menghasilkan gelembung cantik yang berwarna-warni.

Selain dari eksperimen gelembung sabun, pernahkan kalian mengetahui atau bahkan pernah membuat air yang berwarna-warni sebab pewarnaan yang dilakukan anak seperti halnya gelembung sabun di atas, kemudian dibungkus menggunakan plastik es lilin dan diikat pada ranting pohon? Saya kira, teman-teman pedesaan tidak asing akan hal ini, dan bahkan mungkin teman-teman pernah melakukannya bersama teman-teman lainnya.

Siapa kira anak usia dini dapat melakukan hal yang kreatif seperti itu? Ya, ada kemungkinan orang tua memberikan pengajaran terkait hal tersebut bukan? Namun, kreativitas anak usia dini memanglah sangat tinggi, yang berhak dan harus dikembangkan berdasarkan kemampuannya masing-masing. Perkembangan kreativitas anak usai dini salah satunya yaitu melalui kegiatan eksperimen yang sudah saya berikan contohnya di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun