Mohon tunggu...
Elok IndiPradanasari
Elok IndiPradanasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UNESA

berusahalah untuk jadi versi terbaik dari dirimu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahasa Indonesia di Mata Pemuda Bangsa Era Revolusi Industri 4.0

29 Oktober 2021   00:00 Diperbarui: 29 Oktober 2021   01:17 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada saat ini kita dihadapkan oleh era revolusi industri 4.0 yang menyuguhkan berbagai macam teknologi untuk mempermudah hidup manusia. Pada revolusi industri 4.0 jarak bukanlah suatu permasalahan, bahkan dapat menembus batas-batas negara. Komunikasi dan informasi terbaru dapat kita peroleh dengan cepat. Perkembangan semakin pesat tanpa terkecuali di segala bidang apapun. Baik dalam bidang politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga kebahasaan.

Suatu perkembangan tidak hanya memberikan dampak yang baik, namun juga memberikan dampak yang buruk. Salah satu contoh dampak buruk ada dalam bidang kebahasaan, yakni Bahasa Indonesia. Fungsi dari bahasa adalah sebagai media berkomunikasi dan mengekspresikan diri yang dapat mencerminkan diri kita. 

Sama halnya dengan bahasa, fungsi bahasa Indonesia ialah identitas atau cerminan yang murni bagi bangsa Indonesia. Namun, tidak disangka, pada era modern ini rasa cinta terhadap bahasa Indonesia mengalami penurunan. Posisi bahasa dan sastra Indonesia seakan-akan tergeser digantikan dengan bahasa-bahasa asing yang dianggap lebih kekinian, khususnya bahasa Inggris.

Beberapa fenomena menunjukan mengenai pemuda bangsa yang lebih condong menyukai dan menggunakan bahasa asing dibanding bahasa sendiri, yakni bahasa Indonesia. Ketika ada seseorang yang salah menuliskan atau mengucapkan bahasa asing orang lain akan tanggap untuk membetulkannya. 

Berbeda dengan bahasa Indonesia, jika ada seseorang yang salah menuliskan atau mengucapkan bahasa Indonesia maka orang lain tidak tanggap untuk membetulkannya, bahkan ada yang menertawakan tanpa memberikan solusi. Pemuda Indonesia mengganggap bahasa Indonesia dengan sebelah mata, sehingga kesalahan penggunaannya tidak pernah dianggap serius dan menimbulkan kesan tidak peduli. 

Selain itu, pemuda bangsa lebih condong menggunakan bahasa gaul. Berbicara mengenai bahasa gaul, terdapat berbagai macam jenis bahasa gaul, ada yang berasal dari bahasa asing, percampuran bahasa asing, bahkan percampuran bahasa asing dengan bahasa Indonesia.

Penelitian di London, School of Science and Technology, yang dipimpin oleh Hedvig Skirgard, pernah membahas tentang kualitas rekaman audio untuk menebak bahasa yang digunakan oleh seseorang. Menariknya, hasil dari penelitian tersebut ternyata mengatakan bahwa bahasa Indonesia masuk dalam peringkat ke-10 sebagai bahasa yang paling sulit dikenali lewat rekaman audio itu. 

Hal ini berbanding terbalik dengan pelajar yang ada di Indonesia, kebanyakan dari mereka menganggap remeh pembelajaran bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dianggap tidak memiliki kesukaran dibanding dengan bahasa asing. Sehingga mereka cenderung menganggap mudah dan tidak mempelajari bahasa Indonesia dengan serius. 

Hal ini berdampak pada kualitas berbahasa pemuda Indonesia. Bukan hanya itu, pemuda Indonesia mulai kehilangan kepercayaan diri dan bangga terhadap bahasa bangsanya sendiri. Padahal jika dicari tahu lebih dalam lagi, masih banyak fakta mengejutkan tentang bahasa Indonesia dimata dunia.

Suatu hal yang miris ketika banyak pemuda yang tidak mengetahui bahwa pada bulan Oktober diperingati sebagai bulan bahasa. Bahasa Indonesia diacuhkan oleh Pemuda Indonesia yang sebagai generasi penerus bangsa seharusnya memiliki rasa nasionalisme untuk melestarikan bahasa Indonesia. 

Bahkan hal tersebut tercantum dalam sumpah pemuda poin ke-3, yakni "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Indonesia akan lebih baik lagi dimata dunia jika bangsanya dapat menghargai dan menjunjung tinggi bahasanya sendiri. Bangsa Indonesia akan dikenal sebagai bangsa yang cerdas dalam menghadapi arus globalisasi yang kencang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun