Asyiknya diskusi malam ini bersama Pak De
Jujur saya senang sekali kalau pak De berkenan membetulkan atau meluruskan apa yang salah dalam tulisan kami. Apalagi tulisan saya yang baru saja jadi penulis pemula di Kompasiana.Â
Saya yang bukan jurusan bahasa Indonesia ini memang sangat perlu sekali mendapatkan pencerahan-pencerahan dari para pakar tulis-menulis seperti pak De. Makanya tadi sengaja saya buat kata-kata "reyot" menjadi "reog".Â
Tujuan saya kali ini adalah untuk mancing agar pak De mengeluarkan lagi jurus jitunya untuk kami semua dalam belajar tulis menulis di Kompasiana. Biar ilmunya pak De keluar dan tersalurkan.Â
Saya yakin beberapa hari belakangan ini perutnya pak De pasti sudah kembung ketika membaca tulisan-tulisan kami yang antah berantah di Kompasiana.
Kami menulis sesuai dengan keinginan kami sendiri. Terutama saya sendiri yang tulisannya makin tak jelas. Bagi saya yang penting adalah menulis. Betul salahnya biarlah pak De yang mengoreksi.
Walaupun mungkin pak De sudah ngomong-ngomong sendiri dengan tulisan-tulisan yang tak jelas ini. Dan perut kembungnya selama ini cukup dilepaskannya ke WC saja. Tapi sepertinya malam ini karena kesalahan saya sudah sangat fatal makanya pak De langsung berbunyi.
Akhirnya pancingan saya membuahkan hasil. Ternyata bukan cuma tulisan saya yang perlu diralat dan diperbaiki. Tetapi masih banyak tulisan-tulisan teman-teman saya yang lain yang belum sesuai dengan kaidah KBBI yang sesungguhnya.Â
Semoga pada waktu isya ini dalam shalatnya pak De tidak ingat dengan tulisan-tulisan kami yang tak jelas ini. Semoga pak De khusyuk dalam shalatnya dan setelah selesai salatsemoga pak De kembali mau mengeluarkan jurus-jurus jitunya terhadap tulisan-tulisan kami yang sudah berterbangan di sudut-sudut Kompasiana.
Takutnya kalau tak khusuk waduh bisa-bisa dosanya ke saya ini. Khusuknya salatnya kan pak De. Hehe