Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menpar Menetapkan Kota Pempek sebagai Model Sport Tourism Nasional

14 April 2016   12:49 Diperbarui: 11 Mei 2016   12:38 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: dokpri"][/caption]Bahwa perkembangan sebuah kota sesungguhnya sangat tergantung pada model pengembangan yang melekat padanya, saya percaya ini. Sejak zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya, Kota Pempek, Palembang dikenal sebagai pusat perdagangan Nusantara selain Sunda Kelapa dan lain sebagainya. Beberapa dekade Palembang telah sering menyelenggarakan berbagai event olahraga bertaraf Internasional. Sebetulnya Palembang mulai menjalankan Sport Tourism tersebut. Sebut saja PON ke XVI yang merupakan PON pertama di luar Pulau Jawa, The 26th SEA Games pada Tahun 2011, The 17th ASEAN University Games, The 3th Islamic Soladirity Games Tahun 2013, selanjutnya mempersiapkan Palembang sebagai Tuan Rumah Asian Games ke 18 pada Tahun 2018 nanti.

Pada pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017 yang dilaksanakan di Hotel Horison Ultima Palembang Hari Selasa, 12 April lalu, Menteri Pariwisata, Bapak Arief Yahya pun diundang. Undangan ini terkait Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Sumatera Selatan dengan tema Pembangunan pada Tahun 2017 "Percepatan dan Perluasan Hilirisasi Industri dan Pengembangan Pariwisata Berstandar Internasional". Pada acara tersebut beliau menyebut bahwa Palembang ditetapkan sebagai Model Sport Tourism Nasional pada prioritas Kementerian Pariwisata. 

[caption caption="Sumber: Dok.Pribadi"]

[/caption]Untuk itu, tentu saja Sumatera Selatan perlu melakukan percepatan dan penyempurnaan pembangunan Sport Tourism tersebut. Lima usulan telah disampaikan melalui Kadispar Sumsel Irene Camelyn Sinaga yang semuanya disetujui Menpar. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya ide-ide tak biasa dan baru untuk memperkuat positioning Sumatera Selatan sebagai Model Sport Tourism Nasional tersebut.

"Harus dilakukan upaya yang tidak biasa," sebut menteri. Perlu pembangunan amenitas atau sarana pendukung destinasi pariwisata seperti homestay, toliet versih, skema finance sampai KEK Pariwisata Musi yang melibatkan investor dan masyarakat. Menteri ini telah lama bekerja di Telkomsel dan pernah menjadi Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia TBK, pernah menjadi The Best Kandatel (Kantor Daerah Telekomunikasi) untuk pemasaran telepon terbaik Telkom 2002 dan menjadi The CEO BUMN Inovatif Terbaik 2012. Ia punya segudang pengalaman memajukan produk. Maka tidak diipungkiri, dalam percepatan pembangunan pariwisata, beliau semangat sekali mau mengorbitkan brand "Wonderful Indonesia" agar bisa mengalahkan brand tetangga Malaysia The Truly Asia itu, hehe. 

"Toilet itu jangan Pemda yang mengelola. Kalau Pemda yang mengelola, musti toiletnya bau, dan musholah apek." Haha, betul juga. Hal ini diakui Gubernur Sumatera Selatan bahwa kesulitan pengembangan Pariwisata di Sumsel, termasuk Palembang adalah sulitnya sarana toilet yang bersih dan bertaraf internasional. Kita mempromosikan wisata kuliner dan wisata religi baik di BKB dan Kawasan 10 Ulu, tetapi tentu akan terkendala kalau toilet bersihnya terbatas. 

[caption caption="Sumber: Dok.Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Sumber: Dok.Pribadi"]

[/caption]

Pengembangan Pariwisata akan Melibatkan Investor, bahkan Masyarakat.
"Sama-sama diuntungkan, Pemda untung, investor untung, publik juga mendapat hak-haknya sebagai warga negara, sehingga pariwisata akan semakin maju."

Pengembangan pariwisata mendukung Model Sport Tourism dilakukan secara jangka panjang melalui pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) menjadi Kawasan Strategis Nasional (KSN). Lebih jelas bisa dibaca di sini.

Saya setuju bahwa pengembangan pariwisata, baik pariwisata olahraga (Sport Tourism) maupun jenis pariwisata lainnya sangat memerlukan infrastruktur dasar. Tidak hanya jalan, termasuk sanitasi terkait air bersih dan toilet bersih.

Plembangers, Wong Sumsel, ayo semangat membangun Sumsel Sebagai Model Sport Toursm. Ayo berpartisipasi pada pembangunan pariwisata secara umum, semampu kita. Yang blogger bisa menyebar luaskan brand Pesona Sriwijaya, pariwisata Sumsel lewat foto dan tulisan di berbagai sosial media. Kompasianer, apalagi. Ayo dong semangatnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun