Saya suka perempuan pejuang. Apalagi kalau perjuangannya itu dilalui dengan senyum, tak banyak mengeluh melainkan keikhlasan. Sesuatu yang kita sebut ketangguhan.
Apalagi jika selain tangguh, dia ceria, saya akan semakin respek. Hidup sudah cukup menegangkan dengan banyaknya pekerjaan, melihat sesama perempuan ceria itu seperti sebuah oase.
Perempuan di Balik Kata, "Assalamu'alaikum, Beib"
Hampir seminggu ini jari-jemari saya secara sengaja menyentuh layar ponsel saya. Terhenti pada sebuah akun di IG, dan terdengarlah kata-kata renyah yang bagi saya kadang terdengar bak mantra,
"Assalamu'alaikum, beib..."
Kata-kata yang keluar dari seorang perempuan, pengusaha bernama Lindawaty.
Lindawaty sebetulnya sebuah nama yang sebetulnya gak begitu asing bagi saya. Hanya, seperti biasa, saya tak begitu hirau dengan akun selebgram. Akhirnya follow juga. Panjang ceritanya.
Setelah follow di IG tersebut, saya jadi sering mampir ke akun Dapur Lindawaty. Sebetulnya bukan Dapur Lindawaty saja. Sekarang saya juga suka mampir ke IG Mamitoko dsb. Wow, seorang gw yang gak begitu hirau pada akun seleb, kecuali sedang kepo, gituh. Ada apakah?
Sebab di suatu kesempatan saat buka bersama kantor. Di sebuah meja yang entah kenapa isinya hanya 3 (tiga) orang perempuan. Ya, kami perempuan sejawat, di meja yang sama tak sengaja ngobrol tentang tanaman. Ngobrol tentang interior rumah. Ngobrol tentang menu makanan.
"Kami di rumah masak yang simple aja..."
"Tapi yang simple itu yang disukai..."
"Itu Yuni Shara masakannya biasa, tumis cumi pakai kecombrang, tapi kelihatannya sangat enak"
"Anne Avantie juga sering memasak di youtube dan IGnya..."
Sampai di sana saya masih jadi pendengar setia
Entah kenapa lalu perbincangan tiba ke mamitoko alias Desiree Tarigan
"Bener-bener perempuan yang serba bisa. Cantik, pinter melukis, pintar memasak, pintar jualan baju, suaranya lembut, ramah....dsb"
"Kok bisa perempuan sehebat itu dikecewakan ya...."
Ups jangan tanya obrolan lanjutannya.
Saya mulai penasaran dengan IG mamitoko. Sreeet, jari-jemari menyentuh HP, mencari akun itu di Instagram. Dapatlah, hm, beneran keren. Kok saya baru tau ya.
"Makanya, jangan cuek di IG. Gaul dong, follow akun-akun keren yang menginspirasi..." suara-suara terdengar di kepala saya, hiks. Jelas suara hati saya sendiri.
Di tengah menemukan akun Mamitoko itu, maka mesin booth Instagram segera mengarahkan saya ke akun seleb lain, munculah akun Dapur Lindawaty. Begitu membaca namanya, hm, kok rasanya gak asing. Ya, rasanya saya pernah melihat youtubenya tahun lalu, gak nyangka akun Instagramnya sehebat dan sehebring ini.
Akunnya berisi Resep masakan. Tip-tips memasak. Jualan Cookies dan cake. Jual peralatan memasak. Mengadakan Kursus memasak online bagi mompreneur di masa pandemi covid-19 dan lain sebagainya.
Di balik sapaan, "Assalamu'alaikum, beib..." itu terdapat sebuah ketangguhan dan semangat yang luar biasa.
Gimana, ceria dan renyah kan sapaan "Assalamu'alaikum, beib"-nya.
Bisnis Yang Berawal Dari Hobi
Kalau kamu buka profil Instagramnya maka terlihat,
Dia telah mengadakan 300 resep lebih kursus online
Host at Useetv
The best content creators Siberkreasi Fair 2019
Authors of Resep Kekinian Series
Bussiness owner Dapur Lindawaty
Tentu saja sebuah perjuangan panjang menuju posisinya sekarang. Tetapi hal yang saya garis bawahi adalah semua berangkat dari hal yang disukai. Ketika sedang jenuh dengan bisnis salon Thewink yang dia kelola, masa Covid-19 pula, tambah membuat Lindawaty di rumah aja melakukan hal yang disukai, memasak. Senang menampilkan hasil masakan di IG. Senang membagi resep yang ternyata disukai banyak orang. Hal tersebut membuat bakat jualannya semakin terpacu.
Seperti yang dikatakanya, jangan malu jualan. Lindawaty pun gercep memanfaatkan bakat dan hobi, situasi covid-19 yang membuat banyak orang, apalagi perempuan, lebih sering di rumah aja. Optimalisasi sosial media, youtube, Instagram untuk berjualan dengan brand namanya sendiri, Dapur Lindawaty.
Bisnisnya lancar jaya. Tokonya laris manis. Meski hanya menyediakan beberapa bangku, toko yang instagrammable itu konon tak pernah sepi pengunjung.
“Sekitar 80% pembeli memang membeli lewat online, biasanya dengan ojek online atau juga bisa order by WA. Sisanya datang ke toko, memilih makanan yang akan dibeli, kemudian pulang,”
Kegigihan dan ketelatenan adalah kunci.
"Jangan malu posting jualan. Jangan malu berdagang. Jangan malu usaha. Sebab biaya hidup tidak ditanggung negara, apalagi tetangga", katanya.

Perjuangan yang sebetulnya ya gak ribet-ribet amat asal telaten dan konsisten. Berangkat dari hobi dan hal-hal yang disukai. Bahkan berangkat dari hal yang bagi mereka yang berpikiran sempit sekadar dipandang orang sebagai pamer, narsis di sosmed, bisa mendatangkan uang. Hoby bisa menjadi peluang bisnis kan.

"Assalamu'alaikum mangcek-bicek, hari ini kito akan membuat kue dadar jiwo... "
atau
"Selamat pagi dulur-dulur, payo kito buat pempek dengan sagu rumbia produk dari Tulung Selapan...", misalnya.
Mungkin sudah ada, semoga semakin banyak.
Salam Kompasiana. Salam Kompal selalu.
Sumber:
IG Dapur Lindawaty
Kisah Lindawaty Bangun Usaha dari Garasi Rumah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI