Mohon tunggu...
Ellysabeth Tabita octaviani
Ellysabeth Tabita octaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka olahraga badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengasah Imajinasi Anak di Era Digital

25 September 2025   18:51 Diperbarui: 25 September 2025   18:51 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era digital seperti sekarang, anak-anak tumbuh di tengah derasnya arus teknologi. Gadget, internet, dan media sosial seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan sejak usia dini. Meski membawa banyak manfaat, teknologi juga berpotensi mengurangi ruang imajinasi anak jika digunakan secara berlebihan.

Padahal, imajinasi merupakan salah satu kunci penting dalam perkembangan anak. Imajinasi yang terasah dapat menumbuhkan kreativitas, memperkuat kemampuan berpikir kritis, serta membantu anak menemukan solusi dari berbagai permasalahan.

Pentingnya Imajinasi untuk Anak

Imajinasi bukan hanya soal khayalan. Bagi anak, imajinasi adalah sarana untuk belajar memahami dunia. Ketika anak bermain peran sebagai dokter, pilot, atau penjual mainan, mereka sedang melatih empati, kemampuan komunikasi, hingga logika berpikir. Imajinasi membantu anak membangun konsep, mengekspresikan perasaan, dan mengasah kecerdasan sosial.

Tantangan di Era Digital

Sayangnya, penggunaan gawai yang berlebihan dapat membuat anak lebih sering menjadi "penonton" daripada "pencipta". Konten yang serba instan membuat anak kurang terbiasa membangun cerita, berkreasi, atau mengeksplorasi dunianya sendiri. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menghambat perkembangan daya imajinasi mereka.

Cara Mengasah Imajinasi Anak

Orang tua dan pendidik dapat berperan aktif untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan aktivitas yang menumbuhkan imajinasi, antara lain:

-Membacakan dongeng atau cerita -- Membaca cerita mendorong anak untuk membayangkan tokoh, alur, dan suasana.

-Menyediakan permainan kreatif -- Misalnya lego, puzzle, atau permainan tradisional yang memacu daya pikir.

-Mengajak anak bermain peran -- Anak bisa berpura-pura menjadi tokoh tertentu, ini sangat baik untuk mengasah kreativitas sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun