Mohon tunggu...
Ellysabeth Tabita octaviani
Ellysabeth Tabita octaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka olahraga badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Keluarga dan Sekolah Dalam Mengawal Anak Usia Dini

17 September 2025   18:46 Diperbarui: 17 September 2025   18:46 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak usia dini adalah anugerah sekaligus amanah besar bagi setiap orang tua. Pada masa inilah perkembangan anak berlangsung sangat pesat, baik dari sisi fisik, kognitif, bahasa, maupun sosial-emosional. Karena itu, keluarga dan sekolah memiliki peran penting dalam mengawal tumbuh kembang anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan. 

Keluarga sebagai Lingkungan Pertama

Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Dari orang tua, anak belajar nilai dasar kehidupan: kasih sayang, disiplin, empati, serta cara berinteraksi dengan orang lain. Hal sederhana seperti mendongeng sebelum tidur, mengajak anak berdiskusi kecil, atau memberi contoh perilaku jujur jauh lebih efektif dibanding sekadar memberi nasihat panjang. Orang tua yang aktif mendampingi akan membuat anak merasa aman, percaya diri, dan siap belajar hal-hal baru. Dukungan emosional inilah yang menjadi fondasi penting dalam tumbuh kembang anak usia dini.

Sekolah sebagai Pendamping Profesional

Sekolah atau lembaga PAUD hadir untuk melengkapi peran keluarga. Guru berperan memberi stimulasi terarah melalui kegiatan bermain sambil belajar. Anak dikenalkan dengan keterampilan dasar, kemampuan bersosialisasi, hingga pembiasaan hidup sehat.
Berbeda dengan rumah, sekolah menyediakan lingkungan sosial yang lebih luas. Di sinilah anak belajar berbagi, bekerja sama, menyelesaikan konflik kecil, dan mengekspresikan diri. Semua pengalaman ini sangat berharga bagi perkembangan kepribadian mereka.

Kolaborasi Keluarga dan Sekolah

Anak akan berkembang optimal bila keluarga dan sekolah berjalan seiring. Komunikasi yang baik antara orang tua dan guru sangat penting, misalnya melalui laporan perkembangan anak, pertemuan rutin, atau kegiatan bersama.
Jika sekolah hanya berfokus pada akademik sementara keluarga abai terhadap pendampingan emosional, anak bisa kehilangan keseimbangan. Sebaliknya, jika keluarga mendidik penuh kasih tetapi sekolah kurang memberi stimulasi, perkembangan anak juga tidak maksimal.

Menuju Generasi Emas

Anak usia dini saat ini adalah calon generasi emas 2045. Apa yang ditanamkan oleh keluarga dan sekolah sejak dini akan menentukan masa depan bangsa. Karena itu, sudah seharusnya kita memberikan perhatian serius pada pendidikan anak usia dini, bukan hanya dari sisi akademik, tapi juga moral, sosial, dan emosional. Mengawal anak usia dini adalah tanggung jawab bersama. Keluarga memberi pondasi, sekolah memperkuat bangunan, dan keduanya saling melengkapi. Dengan sinergi yang baik, kita dapat menyiapkan anak-anak yang sehat, cerdas, berkarakter, dan siap menjadi generasi penerus bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun