PENDAHULUANÂ
Pada 18 Maret 2025, masyarakat Tapanuli Utara, Sumatera Utara dikejutkan oleh peristiwa gempa bumi dengan goncangan yang begitu cukup kuat. Data dari BMKG mencatat bahwa gempa tersebut merupakan gempa kembar (doublet earthquake) dengan magnitudo 5,5 dan 5,6. Episenter gempa berada di darat dekat Tarutung, dengan kedalaman sekitar 10 km, yang menyebabkan getarannya terasa keras sehingga menyebabkan ratusan kerusakan di sejumlah wilayah dan juga mengakibatkan korban luka-luka yang tidak sedikit.Â
Meskipun tidak sebesar gempa megathrust di pantai, gempa darat seperti ini justru sangat berbahaya karena getarannya lebih terasa di permukaan. Peristiwa ini memberi pelajaran penting mengenai pentingnya kesiapan menghadapi bencana, mulai dari pencegahan sebelum bencana, tanggap darurat saat bencana, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana.Â
1. Pra bencana : Pencegahan, Pengurangan Risiko, dan Mitigasi
- Pemetaan Risiko-BMKG dan pemerintah daerah membuat peta rawan gempa serta zonasi wilayah agar pembangunan tidakberada di jalur sesar aktif.
- Bangunan Tahan Gempa- sekolah, rumah sakit, dan rumah tinggal di wilayah rawan harus mengikuti standar konstruksi tahan gempa.
- Edukasi dan Latihan- masyarakat dilatih prosedur "Drop, Cover, Hold On" serta diarahkan mengenali jalure vakuasi dan titik kumpul aman.
- Kesiapan Logistik- BPBD menyiapkan posko darurat, stok obat, makanan, dan peralatan evakuasi
2. Saat Bencana : Penanganan Darurat untuk Menyelamatkan Nyawa dan Mata PencaharianÂ
- Perlindungan Diri- segera berindung di bawah meja kuat atau jauhi bangunan yang tinggi.
- Evakuasi Cepat- korban dievakuasi dari bangunan retak atau roboh, menuju lokasi aman yang sudah ditentukan.
- Tanggap Darurat Medis- tenaga medis melakukan triase untuk mendahulukan korban luka berat.
- Distribusi Bantuan- posko tanggap darurat segera beroperasi untuk membagikan makanan, air bersih, dan kebutuhan mendesak lainnya.
3. Pasca Bencana : Rehabilitasi dan Rekonstruksi
- Penilaian Cepat Kerusakan- pemerintah BPBD mendata bangunan rusak ringan, sedang, dan berat.
- Rehabilitasi Darurat- perbaikan sementara rumah, pembangunan tenda, penyediaan air bersih, dan sanitasi.
- Rekonstruksi Permanen- rumah dan fasilitas umum dibangun ulang dengan standar tahan gempa agar lebih aman di masa mendatang.
- Pemulihan Ekonomi Sosial- bantuan modal, program kerja sementara, dan dukungan psikososialbagi warga terdampak.
PENUTUP
Gempa Tapanuli Utara 2025 memberi pelajaran penting : kesiapsiagaan sebelum bencana sama pentinganya tanggap darurat saat bencana dan pemulihan pasca bencana. Melalui peta risiko, edukasi masyarakat, bangunan tahan gempa, serta koordinasi BPBD dan pemerintah, dampak korban di masa depan bisa ditekan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI