Mohon tunggu...
Money

Gubernur Longki Djanggola Prestasinya Tak Terbilang Membangun Sulteng

8 Juni 2017   13:08 Diperbarui: 8 Juni 2017   13:18 2268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.moriwana.com

PRESTASINYA yang diperoleh membangun Sulawesi Tengah adalah wujud dari komitmennya ketika dipercayakan rakyat untuk  memimpin daerah Sulawesi Tengah mengantikan para pendahulunya sebagai Gubernur Sulawesi Tengah. Gubernur Longki  tercatat merupakan generasi termuda putra daerah kelima setelah Galib Lasahido, Abdul Azis Lamadjido, HB Paliudju dan H Aminuddin Ponulele.

Kinerja Longki Djanggola tidak main-main membenahi Sulawesi Tengah mulai dari bidang infastruktur dan menata perekonomian daerah terutama menekan angka kemiskinan yang masih  terdapat dibeberapa daerah di Sulawesi Tengah. Dengan  upaya kerja keras sesuai bidang dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan masyarakat tahap demi tahap Sulawesi Tengah bisa membuktikan apa yang mereka buat tidak sia-sia.

Bersama tim work SKPD  pada tahun 2016 Gubernur Longki bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi  sulawesi tengah sebesar 9,98 persen, dan merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi baik di kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) maupun tingkat Nasional.

Tercatat keberhasilan Pemprov Sulawesi Tengah yakni pada  tahun 2016 telah melakukan pencapaian pertumbuhan ekonomi  sebesar 9,98 persen. Kedua, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita Sulteng meningkat signifikan dari Rp31,88 juta pada tahun 2014 menjadi Rp.37,46 juta pada tahun 2015. Ketiga, perkembangan inflasi Provinsi Sulteng direfleksikan dengan inflasi Kota Palu selama periode tahun 2014-2016 cenderung menurun. Pada 2014, laju inflasi Kota Palu sebesar 8,85 persen, turun menjadi 4,17 persen pada tahun 2015. Pada 2016, inflasi Kota Palu dapat ditekan ke angka 1,49 persen.Keempat, indeks Gini Ratio (ukuran tidak merata) Provinsi Sulawesi Tengah, Maret tahun 2016 sebesar 0,362 poin, menurun menjadi 0,347 poin pada September 2016. Capaian indeks Gini  Ratio tersebut lebih rendah dibandingkan dengan indeks Gini Ratio nasional sebesar 0,394 poin. Artinya bahwa, kesenjangan pendapatan individu di Provinsi Sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan nasional.

Namun demikian pemerintah daerah saat itu dan kedepan tetap selalu memprioritaskan program, dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan memberikan kemudahan akses terhadap kegiatan ekonomi dan pelayanan dasar, dalam mengurangi ketimpangan tersebut. Untuk sektor penuntasan kemiskinan Pemerintah provinsi sampai pada bulan september 2016, telah menekan angka kemisikinan dari 14.45 persen menjadi 14.09 persen. Yang sebenarnya hal tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan angka kemiskinan secara Nasional yakni 10,70 persen. Maka untuk bisa mencapai atau seimbang dengan nasional dalam periode ini. Pemerintah Provinsi Sulawesi tengah, memacu program pemberdayaan ekonomi rakyat, terutama yang berkaitan langsung dengan masyarakat miskin.

Dari sisi ketenagakerjaan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di provinsi Sulawesi Tengah jauh dibawah TPT nasional. TPT provinsi Sulawesi Tengah pada 2016 sebesar 3,29 persen turun sebesar 0,81 persen dibandingkan 2015 yang sebesar 4,10 persen. Dilihat dari kualitas infrastruktur umum daerah, Provinsi Sulawesi Tengah, masih di bawah rata-rata nasional sebesar 0,42 poin. oleh karena itu, maka fokus pembangunan daerah kedepan salah satunya akan diarahkan untuk membenahi infrastruktur.

Sementara itu, indeks pembangunan manusia provinsi sulawesi tengah, masih berada dibawah rata-rata nasional sebesar 2,79 poin. dalam keyakinan ini pemerintah daerah diwajibkan untuk lebih serius didalam pembangunan kesehatan maupun pendidikan. Selanjutnya dalam hal reformasi birokrasi, pada tahun 2016, pemerintah provinsi Sulawesi Tengah juga kembali memperoleh predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari hasil penilaian badan pemeriksa keuangan RI. Hasil penilaian ini menunjukan keseriusan pemerintah provinsi sulawesi tengah dalam hal pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran pemerintah.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola  mengatakan  dalam perjalanan pembangunan di Sulawesi Tengah yang belum kita capai, janganlah dijadikan sebagai kegagalan. Namun jadikan semua itu pengalaman lebih spirit bagi pelaku pembangunan untuk tidak pernah mundur disaat tekad kita telah menyatu dengan harapan, semangat tidak boleh berhenti karena roda kehidupan yang telah kita lalui selama ini adalah kekuatan yang menuntun kita dalam menapaki setiap langkah pembangunan.

Tahun 2017 Gubernur Longki memberikan kejutan kepemimpinannya membangun Sulawesi Tengah tidak jalan ditempat .Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menerima Anugerah Pangripta Nusantara tahun 2017 untuk kategori daerah dengan peningkatan tertinggi dalam kualitas perencanaan.

Menurut Longki keberhasilan itu tak lepas dari kerja keras perangkat SKPD Bappeda Sulawesi Tengah yang dipimpin Dr Patta Tope.  "Terimakasih atas kerja keras Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulteng dan seluruh jajarannya serta semua organisasi perangkat daerah (OPD) atas dukungan dalam menyusun perencanaan yang berkualitas dan kesuksesan ini buat semua masyarakat Sulawesi Tengah," kata Longki Djanggola.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro disaksikan Presiden Joko Widodo, bertepatan dengan pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Nasional, Rabu (26/4) di Jakarta yang dihadiri oleh para kepala daerah seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun