Perkembangan teknologi membuat banyak hal bisa dikerjakan tanpa perlu banyak bergerak. Kebiasaan "mager" atau malas bergerak yang menghinggapi siswa sebagai akibat dari kurangnya motivasi dan tujuan yang jelas untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan gerak. Banyak siswa dapat mengabiskan waktu lama di depan smartphone, komputer, atau TV sehingga sangat minim aktivitas fisik. Bahkan rasa malas itu ikut menghinggapi siswa saat pembelajaran berlangsung.Â
Mereka menunjukkan sikap kurang semangat dan cenderung mengantuk bahkan disaat jam pelajaran pertama. Ketika ditelusuri kurangnya minat belajar tersebut, ternyata akibat telat tidur alias bergadang karena menonton atau sekadar main game. Kondisi ini sungguh memprihatinkan karena berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sehingga diperlukan penanganan efektif yang melibatkan kolaborasi orang tua di rumah dan pihak sekolah
Satuan pendidikan yang berfungsi sebagai taman bertumbuh dan berkembangnya siswa secara utuh meliputi intelektualitas, spiritualitas dan sosial emosional yang seimbang. Harapan terus diwujudkan dalam perencanaan yang matang digalakkan demi mencapai tujuan tersebut. Melalui program-program pemerintah yang mengarahkan kepada budaya sehat meliputi jasmani dan rohani di lingkungan sekolah seperti pendekatan pembelajaran mendalam yang memerdekakan siswa, hingga penanaman 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat yang direalisasikan pada program pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) dan berolahraga.
Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran menjaga kebugaran fisik dan asupan makanan sehat yang akan berimbas terhadap daya pikir dan motivasi belajar siswa. Dan upaya berkelanjutan juga perlu terus digencarkan sebagai dukungan kegiatan positif ini.Â
Di lingkungan sekolah SMP Negeri 3 Tanah Jambo Aye sendiri, aktivitas kebugaran direalisasikan dengan pembiasaan senam pagi setiap hari Sabtu sebelum aktivitas pembelajaran di kelas dimulai. Senam sehat ini melibatkan seluruh siswa dari kelas VII sampai kelas IX, dan para guru yang ikut berkontribusi.Â
Kesibukan di pagi hari tersebut, ternyata mampu membakar antusiasme siswa dan meraih respon yang baik dari seluruh warga sekolah. Hal tersebut terlihat saat mereka dengan leluasa mengikuti instruksi gerakan senam bersama dengan gembira karena juga didukung oleh pemutaran musik dan video yang memcah suasana. Gerakan senam sehat ini menghabiskan satu jam pelajaran saja, meski beberapa siswa meminta agar aksi tersebut ditunaikan sampai jam pulang. Kegiatan yang akan menjadi rutinitas tersebut secara signifikan mampu memberikan energi positif bagi siswa dan juga guru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI