Mohon tunggu...
Eliya
Eliya Mohon Tunggu... Konsultan - Master in Political Communication

Author Book : Framing Jurus Slick Menjebak Pembaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Daripada Serang Anies, Mending Urus Partainya yang Tak Lolos PT 4%

25 Juli 2019   13:11 Diperbarui: 25 Juli 2019   13:28 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Seluruh pendukung Ahok ada pendukung Jokowi, tapi tak semua pendukung Jokowi menjadi pendukung Ahok". Pernyataan tersebut dapat dijadikan dasar untuk mencari siapa saja yang melakukan serangan terhadap Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Periode 2017- 2022. 

Pada saat pemilu presiden 2019 berlangsung, sesekali mungkin ada serangan terhadap Anies, tapi itu tak lebih dari cara untuk mendowngrade Anies yang terlihat lebih dari pada Jokowi. Dari Segi tampang jelas lebih Anies daripada Jokowi (Maaf ya Gibran dan Kaesang). 

Dari segi pendidikan dan pengetahuan juga Anies lebih, dari segi penguasaan bahasa asing juga lebih. Jokowi hanya lebih beruntung daripada Anies, karena dengan segala kekurangannya bisa mendapatkan jabatan yang lebih tinggi daripada Anies, (saat ini).

Begitu Pemilu Presiden Usai, serangan terhadap Anies Baswedan semakin menjadi jadi. Sidik punya sidik, ternyata semua yang menyerang itu adalah pendukung Ahok. Bukan pendukung jokowi. Ingat pernyataan diawal tulisan ini. Bahwa tidak semua pendukung Jokowi merupakan pendukung Ahok. Kalau ditelisik lebih dalam, bahwa pendukung ahok yang menyerang Anies berasal dari PSI, atau berafiliasi dengan PSI. kata kuncinya adalah ahok dan PSI.

Kenapa pendukung Ahok menyerang Anies?

Berbagai alasan tentunya, ada yang tidak bisa move on, tidak bisa menerima kekalahan yang diderita ahok, yang bahkan berbuah status sebagai mantan terpindana kasus penistaan agama. Bagaimana bisa mungkin teman orang yang berkuasa, bisa menjadi terpidana saat sang teman masih berkuasa. Tetapi itulah kenyataannya. Ahok kalau dipilkada dan mendekam dipenjara.

Saat ini ahok sudah bebas, para pendukungnya berharap ahok kembali mentas. Keinginan mentas itu nampaknya ada didalam hati kecil ahok, hal itu diwujudkan dengan tindakannya bergabung dengan PDI Perjuangan, memberi dukungan kepada beberapa calon anggota DPR dan DPRD PDI Perjuangan dari dapil DKI Jakarta. 

Beberapa kali ahok menyatakan tidak lagi berminat mentas dipanggung politik, dengan berbagai alasan. Jawabnya "Kalau gak mau mentas lagi ke dunia politik, kenapa masuk partai politik ?"

Pertanyaannya 

1.      Mengapa Ahok Lebih memilih PDI Perjuangan daripada PSI ?

2.      Mengapa banyak Kader PSI yang menyerang Anies, padahal ahok sudah menjadi kader PDI Perjuangan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun