"Pemasaran digital gaya hidup  travelling dikala pandemic covid-19"
Elivia Niadianti S.Psi, Dr.Nur Hidayati, SE,. MM
Program studi Pascasarjana Magister Manajemen
Universitas Islam Malang
eliviania20@gmail.com
Tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang dunia sedang merasakan krisis yang diakibatkan oleh adanya virus covid 19. Virus covid 19 ini merupakan virus yang diduga datangnya dari negara china, dan sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Virus ini sudah tersebar dengan cepat dan memakan ribuan jiwa didunia. Di Indonesia sendiri tercatat sebanyak 368.842 orang positif covid-19 per tanggal 20 oktober 2020( Survey merdeka.com)
Untuk mencegah penyebaran virus ini kita diharuskan untuk mematuhi protocol-protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun dan selalu memakai masker. Ruang public pun dibatasi guna mencegah penyebaran virus Covid-19 ini. Beberapa fasilitas umum sempat ditutup, pemberlakuan PSBB dibeberapa daerah, tidak adanya aktivitas-aktivitas public yang sudah menjadi kegiatan dikala normal, dan himbauan untuk tetap tinggal dirumah apabila tidak ada kepentingan yang mendesak.
Hal tersebut membuat banyak orang merasa bosan dan jenuh karena ruang gerak yang terbatas akibat penyebaran Covid-19 ini. Utamanya seorang yang terbiasa beraktivitas diluar rumah dan diharuskan Work From Home(WFH). Segala sesuatu dilakukan hanya dalam rumah saja untuk meminimalisir penyebaran virus ini. Hal tersebut mungkin berdampak kecil bagi sebagian orang yang terbiasa bekerja dari rumah, namun akan berdampak besar bagi seseorang yang terbiasa beraktivitas diluar rumah.
Seseorang yang biasanya lebih sering beraktivitas diluar ruangan, dengan adanya situasi ini membuat mereka harus berdiam diri dirumah. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan-kebutuhan akan hiburan seperti berwisata ataupun mengeksplor diri menjadi terbatas. Sehingga terjadinya hal baru yang ada, seperti virtual travelling yang marak terjadi sekarang ini.
Virtual travelling yaitu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk melihat wisata-wisara secara live video yang dipasarkan oleh agen-agen travel secara online di internet dengan tarif yang murah. Seseorang yang sudah membeli tiket virtual travelling ini pun dapat mengakses live perjalanan ke berbagai destinasi yang disuguhkan. Cara pembayaran pun cukup mudah dapat dilakukan dengan platform-platform aplikasi pembayaran online sampai m-banking.
Strategi promosi ini banyak diterapkan karena perubahan situasi yang terjadi karena pandemic. Alat promosi yang digunakan berupa iklan yang banyak kita temukan di internet. Berbagai konten wisata dibuat sedemikian rupa dengan ekspresi yang kuat untuk menarik konsumen. Promosi penjualan jasa travelling ini ditujukan untuk memberi tahu kebiasaan yang tidak lazim namun tetap bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan berwisata seseorang dengan peyajian iklan dan paket yang memikat sehingga tertanam dan melekat di mindset konsumen untuk memilih virtual travelling sebagai salah satu alternatif berlibur dari rumah.