Di era digital, pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lagi terbatas pada buku cetak. Siswa kini memanfaatkan gawai untuk mengakses informasi, berdiskusi, dan mengolah data secara digital. Dalam kegiatan belajar Bahasa Indonesia, siswa aktif berdiskusi kelompok sambil menggunakan ponsel pintar mereka masing-masing untuk mencari referensi dan mencatat poin penting.
Penerapan literasi digital ini membantu para siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, memilah informasi yang valid, serta menyampaikan gagasan secara efektif. Guru berperan sebagai pembimbing agar siswa dapat menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Penerapan literasi digital juga sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang mendorong pembelajaran berbasis proyek dan eksplorasi. Siswa dilatih untuk mencari informasi, mengolah data, serta menyusun teks berdasarkan hasil penelusuran digital. Kegiatan ini meningkatkan keterampilan abad ke-21 yang mencakup kreativitas, pemecahan masalah, dan literasi media.
Melalui pendekatan ini, pelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih kontekstual dan menyenangkan. Siswa tidak hanya belajar tentang struktur teks dan kaidah kebahasaan, tetapi juga belajar menjadi pembaca dan penulis yang cakap di era digital. Integrasi literasi digital dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah langkah strategis dalam mencetak generasi yang tidak hanya melek huruf, tetapi juga melek informasi dan teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI