Mohon tunggu...
Elisa Maria
Elisa Maria Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel PKM-M Per2N

27 Mei 2015   17:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:32 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Efektivitas Pembelajaran Matematika dengan Per2n

Salah satu matapelajaran yang diajarkan pada jenjang SD, SMP, SMA bahkan Pergurua Tinggi adalah matapelajaran Matematika. Dalam proses belajar, khususnya dalam pembelajaran matematika, guru maupun siswa sering menemukan adanya beberapa masalah. Masalah yang dimaksud antara lain kesulitan memahami materi yang dialami oleh siswa dan kesulitan menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan materi tersebut oleh guru. Kedua hal diatas menjadi hal yang sungguh harus diperhatikan karena pemahaman akan suatu materi berpengaruh pada tercapainya prestasi yang diharapkan. Kebanyakan siswa menganggap matematika pelajaran yang sulit. Begitu banyak metode yang diberikan oleh guru untuk menunjang belajar siswa yang dapat membantu siswa dalam memahami teori. Salah satunya adalah dengan menggunakan alat peraga. Penggunaan alat peraga lebih efektif jika penggunaanya dimulai sejak pendidikan usia dini (SD), sehingga siswa bisa tertarik untuk belajar matematika. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, tidak hanya diperkenalkan pada siswa biasa. Siswa yang berkebutuhan khusus juga memiliki hak untuk belajar. Salah satunya siswa yang mengalami tuna netra. Mengingat pentingnya pembelajaran matematika pada anak-anak tuna netra, empat mahasiswa calon guru dan satu mahasiswa calon psikiater dari Universitas Sanata Dharma mengusulkan program kreatifitas mahasiswa dengan tujuan membantu siswa tuna netra dalam belajar matematika lewat alat peraga, nyanyian dan permainan. Subyek yang akan diajarkan ialah siswa SLB A YAAT Klaten.

SLB A YAAT (Yayasan Asuhan Anak-anak Tuna) merupakan sebuah sekolah yang membimbing siswa – siswi berkebutuhan khusus (tunanetra) untuk jenjang pendidikan SD dan SMP. Sekolah ini terletak di Jl. Angsana Trunuh Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten, Jawa tengah dan merupakan satu-satunya SLB A (tunanetra) yang ada di Klaten. Lokasi sekolah ini cukup strategis karena terletak didekat Jl Jogja-Solo yang merupakan jalur lintas provinsi. Meskipun letaknya tidak persis ditepi jalan raya, namun letak SLB A YAAT mudah diketahui baik dari arah Yogyakarta maupun arah Solo.

Siswa SD yang bersekolah di SLB A YAAT berjumlah 16 orang yaitu kelas I terdiri dari satu siswa,kelas II ada dua siswa, kelas III ada 1 siswakelas IV ada lima siswa, kelas V ada empat siswa dan kelas VI adatiga siswa.

Program Kreatifitas di SLB A YAAT Klaten dilaksanakan setiap hari sabtu mulai bulan Februari – Mei pada jam 10.00 – 01.00. Materi yang diajarkan ialah operasi hitung (penjumlahan pengurangan, perkalian, pembagian), bangun ruang, bangun datar, juga pecahan. Metode yang digunakan dalam menunjang pembelajaran ialah alat peraga, permainan dan nyanyian.

Alat peraga yang diajarkan adalah Anak Panah Pintar, Bangun Rantai Perkalian, PM (plus minus), PPS I (Peraga perkalian sederhana), PPS II (Peraga pembagian sederhana), Titaba, LP (Lingkaran Pecahan), dan Bombik Penjumlahan. Alat-alat yang memfasilitasi permainan ialah MABA (mencari benda) terbuat dari kayu dengan tekstur yang berbeda. Nyanyiannya berisi tentang materi operasi hitung, jenis-jenis bangun ruang dan bangun datar juga rumus bangun ruang maupun bangun datar yang direkam dalam MP3 dan juga dinyanyikan bersama-sama saat pembelajaran.

Hal menarik lainnya dari kegiatan PKM ini ialah siswa bukan saja diajarkan untuk bisa mengetahui matematika tetapi juga diajarkan agar meningkatkan kemampuan siswa tersebut dalam berinteraksi dengan sesama mereka.

Program kreatifitas yang dilakukan mahasiswa USD ini patut diacungi jempol, karena hasilnya sangat memuaskan yaitu program ini sangat membantu siswa tuna netra untuk bisa mengimajinasi persoalan matematika baik yang diperkenalkan disekolah maupun yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak bisa memvisualisasikan, mereka terampil dalam menggunakan alat peraga lewat indra peraba, juga mampu malakukan permainan dan nyanyian yang diajarkan. Selain itu, berdasarkan pengamatan dan wawancara, siswa menjadi tertarik dengan matematika khusunya materi opersi hitung, bangun datar dan bangun ruang. Selain itu, siswa pun bisa saling berinteraksi satu sama lain . Dalam hal ini, pembelajaran matematika dengan per2n efektif untuk diajarkan pada siswa tuna netra.

Kelima mahasiswa yang mengajar, secara tidak langsung dapat membaca huruf Braille walaupun belum selancar anak-anak tuna nerta. Selain itu, hal yang sangat membuat mereka sangat termotivasi untuk mengajar ialah siswa tuna netra yang diajarkan selalu menyanyi “Tak Ada Manusia Sempurna” yang dipopulerkan band D’Massiv. Lagu ini memberi isyarat agar kita selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki. *)IEIRD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun