Mohon tunggu...
Elin Moevid
Elin Moevid Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Hanya seseorang yg sibuk duniawi dan rindu menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Event Selesai, Bubar? Jangan, Evaluasi Dulu!

22 Februari 2019   15:37 Diperbarui: 22 April 2021   10:29 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Evaluasi setelah event | www.youthministry.com


Event, adalah istilah yang sudah digunakan secara meluas oleh berbagai kalangan, baik siswa SMA, mahasiswa, dan umum. Iya, kata dari bahasa Inggris ini telah digunakan banyak orang, namun sayangnya masih sering saya temui salah pengucapan. Event, --vent dibaca dengan "e" seperti pada kata "tempe", bukan seperti pada kata "maret". Boleh dicek dulu pronunciation-nya.

Nah, kalau sudah oke pengucapannya, kita lanjut. Semua orang yang pernah terlibat dalam suatu organisasi, komunitas, maupun panitia dadakan di perusahaan atau kampung, pasti pernah mengadakan event. 

Sukses tidaknya event tentu tergantung dengan adanya kerja sama penyelenggaranya, mulai dari penentuan konsep acara hingga pelaksanaan secara teknisnya. Namun, saat event telah selesai, tak jarang dari mereka yang lupa untuk melakukan evaluasi.

Tidak dilakukannya evaluasi ini biasanya terjadi ketika event tersebut bukanlah event yang besar, atau merupakan event sampingan saja. Misalnya, yang sering saya alami ketika bekerja di perusahaan, acara pembagian donasi untuk warga sekitar saat menyambut bulan Ramadhan, atau mungkin penanaman pohon untuk meramaikan Bulan Lingkungan Hidup, atau acara Family Gathering perusahaan. 

Alasan para karyawan yang sempat terlibat dalam kegiatan tersebut biasanya berdalih, itu bukanlah hal penting, atau akan memakan waktu, atau bisa juga "tahun depan belum tentu jadi panitia lagi". Padahal, catatan evaluasi bisa saja dituliskan di lembaran tambahan pada LPJ atau sekedar file tersendiri dalam folder dokumentasi acara. 

Meluangkan waktu sedikit untuk menuliskan beberapa catatan evaluasi tentu lebih bermanfaat, daripada sibuk mengkritik sana-sini pekerjaan seksi lain. Mari kita kurangi kebiasaan nyinyir di tempat kerja, hehe.


Untuk kalangan mahasiswa yang biasanya terlibat dalam organisasi, baik itu himpunan, unit kegiatan mahasiswa, atau forum yang lain, pengadaan evaluasi setelah berlangsunya event sangatlah penting. 

Namun, yang terjadi biasanya evaluasi berjalan lama karena seringnya evaluasi diiringi dengan curahan hati dari sebagian penyelenggara. Malah tidak jarang pula, evaluasi diiringi dengan debat pembelaan diri. Untuk meningkatkan kualitas evaluasi, ada baiknya poin yang akan disampaikan telah disepakati terlebih dahulu. 

Poin tersebut bisa  meliputi kendala teknis yang dialami setiap seksi, apa penyebabnya, dan bagaimana solusinya. Penyampaiannya pun dibatasi oleh masing-masing koordinator dari setiap seksi, dengan begitu efisiensi bisa terjaga. Adanya notulen juga penting, sebab catatannya akan digunakan sebagai referensi di acara mendatang. 

Terakhir, ketua penyelenggara wajib bersikap bijak, meski ada rasa yang bangga karena event berjalan sukses, ataupun rasa kecewa karena tidak sesuai target. Ketua dengan telinga mendengarkan dan dengan hati menyikapi ketika evaluasi berjalan sedikit ricuh. 

Bagi sebuah komunitas dengan jumlah pengikut ribuan, organisasi besar, dan perusahaan, pengadaan evaluasi usai event tentu adalah hal yang wajib dilakukan. Evaluasi tersebut bisa dilakukan dengan pembagian survei untuk pengunjung. Lembar survei yang sederhana biasanya mencakup 3 hal:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun