Mohon tunggu...
Elin Aurera Azzahro
Elin Aurera Azzahro Mohon Tunggu... Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara

Seorang penulis yang percaya bahwa setiap cerita memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Bergabunglah dengan saya dalam perjalanan mengeksplorasi ide-ide, pengalaman, dan perspektif yang menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Film

Kekecewaan Penonton! Rating Rendah dan Penurunan Layar Film Remake 'A Business Proposal'

14 Februari 2025   16:39 Diperbarui: 14 Februari 2025   16:39 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : Instagram @falconpicture_ )

Film remake "A Business Proposal" yang dirilis pada tahun 2025 telah menjadi sorotan publik, namun sayangnya tidak dalam konteks yang positif. Dengan rating yang sangat rendah di IMDb, mencapai hanya 1 bintang dari 10, film ini menuai banyak kritik dari penonton. Banyak yang merasa bahwa adaptasi ini gagal menangkap esensi dari drama Korea yang menjadi inspirasi, sehingga menimbulkan kekecewaan yang mendalam di kalangan penggemar. 

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap penilaian negatif adalah penampilan Abidzar Al-Ghifari sebagai pemeran utama. Banyak penonton menganggap sikapnya yang dianggap arogan dan kurangnya persiapan untuk perannya, seperti tidak menonton drama atau membaca webtoon, menjadi alasan utama mengapa film ini tidak berhasil. Hal ini menciptakan kesan bahwa film ini tidak dihargai dengan baik, baik oleh para pembuatnya maupun oleh para pemerannya. 

Meskipun ada beberapa ulasan positif di platform lain seperti Letterboxd, di mana beberapa penonton memberikan nilai 3 bintang, gerakan boikot yang dipicu oleh ketidakpuasan terhadap film ini telah berdampak signifikan pada performa box office-nya. Penonton merasa bahwa harapan mereka terhadap remake ini tidak terpenuhi, dan hal ini menciptakan suasana negatif yang meluas di kalangan penggemar. Banyak yang berpendapat bahwa film ini seharusnya lebih menghormati sumber aslinya dan memberikan interpretasi yang lebih baik.

Penurunan layar di bioskop menjadi bukti nyata dari kekecewaan yang dirasakan oleh penonton. Setelah hanya beberapa minggu tayang, banyak bioskop yang memilih untuk menarik film ini dari jadwal mereka, menggantinya dengan film lain yang lebih diterima oleh publik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya promosi yang besar, kualitas film tetap menjadi faktor penentu dalam kesuksesannya di box office. 

Dengan semua kritik yang mengemuka, "A Business Proposal" menjadi contoh nyata betapa pentingnya menghormati karya asli dan harapan penonton dalam sebuah adaptasi. Film ini tidak hanya gagal memenuhi ekspektasi, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi industri perfilman tentang pentingnya persiapan dan penghargaan terhadap karya yang telah ada sebelumnya. Penonton berharap agar ke depannya, remake film dapat lebih baik dalam menangkap esensi dari cerita yang diadaptasi, sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun