Mohon tunggu...
Tri Elida
Tri Elida Mohon Tunggu... -

seorang perempuan muda yang selalu berusaha melakukan kebaikan meski kecil atas dasar cinta-Nya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lokal - Cita Rasa Internasional yang Rasional

28 April 2011   08:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:18 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sedikit berbagi pengalaman tentang adik les yang saya beri les. Dia anak sekolah internasional. ketika suatu kesempatan saya pernah menanyakan kepada si mama mengenai alasan mengapa memilih sekolah internasional , begini alasannya ;


  • Kurikulum bagus
  • Berbahasa inggris sebagai bahasa pengantar
  • Semuanya berstaandar internasional
  • Fasilitas oke
  • dan lain lain


Jawaban saya dengar baik-baik, tapi tidak saya telan mentah-mentah. Lama setelah saya memberi les kepada adik les saya, ih wow.....saya sungguh terkejut


  1. Menyanyi lagu INDONESIA RAYA, dengan nada dan teks yang terbolak-balik. Alasan ; jarang mbak nyanyi lagu itu, lagian juga jarang upacara
  2. Tidak hafal nama-nama pahlawan nasional. Alasan ; aku ga suka pelajaran sejarah mbak
  3. Pakai baju-baju aneh. Alasan ; ini standar pergaulan internasional mbak, gak katrok
  4. Sangat menyukai produk brand luar negeri . Alasan ; sama dengan no.3
  5. Pakai bahasa indonesia belepotan. Alasan ; habis tiap hari nge-english terus mbak
  6. dan lain-lain


oke, baik. saya juga tidak akan menelan bulat-bulat alasan adek les saya.  Karena ada banyak faktor kemungkinan adik les saya bersikap seperti itu.  Lalu saya merenung sejenak. mengenai INDONESIA ini. apalagikah yang akan hilang dari INDONESIA ini? Generasi muda cerdas yang berjiwa Indonesia bangetkah? dan menyisakan generasi muda yang bergenre INTERNASIOAL yang anti BUDAYA LOKALkah?

Masalah mengenai krisis jatidiri memang telah terjadi hingga SEMUANYA BERBAU INTERNASIONAL. saya mencoba menelaah


  1. Bagaimana mungkin generasi penerus yang TIDAK INDONESIA akan berhasil membangun negaranya, jika hal-hal kecil penguat rasa nasionalismenya perlahan luntur dengan pasti
  2. Mengapakah harus membumbui SEGALA RASA DENGAN INTERNASIONAL. Dunia pendidikan, dunia politik, dan lain-lainnya .
  3. Sebenarnya APAKAH DEFINISI INTERNASIONAL itu? hingga dengan "taring,seri, dan gerahamnya" mampu mengoyak nasionalisme yang merupakan PONDASI KUAT SUATU BANGSA


Oke, saya bukan hendak berpikir kolot atau ortodoks. Tapi bukankah ada pepatah ; siapa yang mengenal dirinya sendiri maka akan menjadi pribadi luar biasa? ( contoh ;Jepang)

Saya komparasikan juga pepatah itu antara warga negara( siapapun itu ; generasi muda, atau usia lanjut ) sebagai pribadi kokoh bersatu dalam melawan hegemoni asing (yang faktanya banyak yang merugikan Indonesia) yang telah bertopeng, bersembunyi dari balik kata INTERNASIONAL.


sebenarnya tidak ada yang salah dengan kata INTERNASIONAL itu sendiri, namun apalah jadinya jika INTERNASIONAL menjadi kiblat sehingga MELUNTURKAN KELOKALAN yang luarbiasanya berharga?

Yuk, mari generasi INDONESIA sama-sama KITA BANGGA MENJADI ORANG LOKAL DENGAN CITA RASA INTERNASIONAL YANG RASIONAL. bukan menjadikan INTERNASIONAL sebagai kiblat yang sesat .

salam generasi yang INDONESIA banget

di kos yang INDONESIA banget pula ^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun