Mohon tunggu...
Elias Sumardi Dabur
Elias Sumardi Dabur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profile Singkat

Konsultan hukum dan advokat. Founder Akuity Law Firm. Owner dan host kanal youtube.com/EliasDaburNote. Memperoleh pendidikan Bahasa Perancis dari UGM, dan Ilmu Hukum dari Univ. Suryadharma, Jakarta. Punya minat besar dlm menulis perihal politik, kisah inspiratif, pengembangan kepemimpinan, dan spiritual. Lama berkecimpung dlm organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus (Sekjen PP PMKRI 2005-2006). Pernah bekerja sbg Tenaga Ahli salah satu Anggota DPR dan Legal Officer PT. Griya Apsari Persada. Selain itu, sempat merintis usaha penulisan/penerbitan buku-buku: pengembangan diri, Kisah inspiratif/motivasional dan hubungan ketuhanan. Buku pertama yang diterbitkan atas nama sendiri; BE A LEADER. Investasikan Kepemimpinan Anda! Seiring perjalanan hidup, saya memberi nama atau julukan baru bagi diri saya; " SANG PEMBELA" untuk menunjukan diri sebagai pejuang keadilan dan kebebasan. Keterlibatan saya dalam gerakan politik, minat saya dalam mendorong, memotivasi semata-mata expresi kelimpahan cinta. Karena Saya tumbuh dan besar sebagai pribadi yang kelimpahan cinta.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Aku Dukung dengan Doa

10 Agustus 2018   20:42 Diperbarui: 10 Agustus 2018   21:01 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat (10/8/2018), satu hari setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pasangannya Prof. Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada pilpres 2019, saya memosting gambar Jokowi dan Kyai Ma'ruf dengan caption:

"Selamat pagi. Semoga "keterkejutan" sebagian dari kita sudah berakhir. Mari kita lanjutkan narasi #JokowiMembangunIndonesia dengan mendukung kepemimpinan #JokowiMa,aruf untuk Indonesia raya yang hebat."

Cuitan ini mendapat respon luas dari teman-teman. Dari sejumlah tanggapan netizen, saya tertarik dengan salah satu komentar:"Aku dukung dengan doa."

Dukung dengan Doa

Tanggapan tersebut menyentuh saya. Sebagaimana kita ikuti dari pemberitaan atau media sosial, rimba raya politik Indonesia akhir-akhir ini penuh dengan umbaran ujaran kebencian, kabar bohong, dan kampanye negatif. Politisi dan para pendukung dengan entengnya mengeluarkan pernaytaan penuh sarkasme, sinisme, dan skeptisisme.

Caci maki, umpatan, dan sebutan yang merendahkan derajat kemanusiaan satu sama lain, seperti: cebong, kampret, waras, dan tidak waras diobral tanpa rasa malu. Sehingga,  Munculnya pernyataan netizen tadi laksana oase di tengah krisis kosakata politik yang elegan dan kegersangan politik Indonesia hari-hari ini.

Dukung dengan doa menghubungkan saya pada salah satu pesan penting yang pernah disampaikan Paus Fransiskus (Kepala Negara Vatikan/Pemimpin Tertinggi Umat Katolik se-dunia).

Melalui artikel yang dimuat koran L'Osservatore Romano (edisi mingguan, nomor 39, 25 September 2013), saya teringat sebagian isi khotbah Paus yang menekankan agar seorang warga Kristen yang baik perlu berpartisipasi secara aktif dalam politik dan berdoa supaya politisi dapat mencintai rakyatnya dan melayani rakyatnya dengan penuh kerendahan hati.

Paus menekankan agar umat Katolik tidak boleh acuh tak acuh terhadap politik, tetapi harus memberikan nasehat serta doa-doa mereka agar para pemimpin mereka dapat memberikan yang terbaik dengan rendah hati dan cinta. Berpolitik, sesuai dengan Ajaran Sosial Gereja, merupakan salah satu bentuk tertinggi dari cinta kasih, karena ia melayani kepentingan umum.

Ajakan dan ajaran tentang perlunya berpartisipasi dalam politik dan berdoa bagi pemimpin pasti ada dalam setiap komunitas agama. Kitab Suci Al-Quran (Islam), Weda (Hindu), Tripitaka (Budha), dan Kong Hu Cu tentu memuat petunjuk-petunjuk penting terkait bagaimana kita memperlakukan pemimpin, bagaimana kita berpartisipasi dalam politik. Salah satunya yang terpenting tentu dengan mendoakan.

Mari Kita Doakan Pilpres 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun