Mohon tunggu...
Elfreda Simbolon
Elfreda Simbolon Mohon Tunggu... -

ilmu komunikasi Univ. Atma Jaya Yogyakarta mayor jurnalisme

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Youtube: Wajah Baru Jurnalisme Online

12 April 2013   03:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:20 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saat ini, siapa saja bisa menjadi seorang jurnalis. Kegiatan mencari fakta dan informasi, mengolah, dan mempublikasikannya di media massa bukan lagi hanya menjadi tugas pers semata. Mengapa bisa? Bukankah yang “memiliki media” hanya para pers? Memang, media cetak dan media penyiaran masih menerapkan hal ini. Namun, dengan hadirnya wajah baru yaitu media online, tak hanya pers yang memilikinya.

Media online merupakan media yang bisa dinikmati siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Masyarakat biasa bisa melaporkan peristiwa melalui media online. Peristiwanya bersifat faktual, aktual, dan memiliki nilai berita. Dalam media online, tak hanya selalu bersinggungan dengan teknologi, tetapi juga komunikasi dan telekomunikasi.

Jurnalisme Online sebagai Wajah Baru Jurnalisme

Sebutan untuk jurnalisme yang bersinggungan dengan media online dikenal dengan nama jurnalisme online. Jurnalisme online (online journalism) merupakan perpaduan media online dengan jurnalisme konvensional, atau jurnalisme yang biasanya dikenal di media cetak atau media penyiaran. Jurnalisme online inilah yang sekarang telah menjadi tren di masyarakat.

Sama halnya dengan jurnalisme cetak dan penyiaran, jurnalisme online juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pada jurnalisme online lebih mengacu pada kepuasan audiens, seperti mendapatkan informasi yang lebih cepat dibandingkan media cetak atau penyiaran. Informasi yang didapat tak hanya berbentuk teks melainkan juga suara, gambar, dan video.

Tak hanya kebutuhan informasi, adanya interaktivitas antara audiens dan media menjadi nilai plus dari jurnalisme online. Media cetak dan media penyiaran membutuhkan space untuk menyimpan informasi yang disajikannya sedangkan media online tidak, karena informasi di media online tersimpan dengan baik dan bisa diakses kembali kapan saja dan dimana saja oleh audiens.

Kelebihan jurnalisme online dibarengi juga dengan kekurangannya. Jurnalisme online menawarkan kecepatan informasi. Jika dianalogikan, sebuah peristiwa terjadi pukul 10.00, maka informasi yang berkaitan dengan peristiwa tersebut akan tersebar pukul 10.01. Karena kecepatan ini, masyarakat terbiasa akan kebutuhan informasi yang aktual. Ketika masyarakat tidak mendapat informasi sesuai dengan waktunya, hal ini yang akan memicu timbulnya kecemasan karena tidak mendapat informasi sesuai dengan waktunya (information anxiety).

Tak hanya itu, jurnalisme online dikenal dengan tidak adanya kredibilitas dalam penyajian informasinya, terutama berita. Kebenaran informasi dalam jurnalisme online masih diragukan karena siapa saja bisa menjadi jurnalis. Berbeda halnya dengan media cetak dan penyiaran dimana jurnalis yang ada di dalam kedua media ini memiliki kredibilitas dalam mempublikasikan beritanya.

Kredibilitas sebenarnya bisa dimiliki oleh para “jurnalis online”. Berita yang dipublikasikan tak hanya sekadar pemberitahuan informasi saja. Menggunakan bahasa jurnalistik yang sesuai dengan kaidah jurnalistik dan kode etik yang berlaku juga mampu menjadi nilai plus bagi kredibilitas “jurnalis online” ke depannya.

Dengan adanya kekurangan ini, media online perlu berbenah diri agar menjadi media yang sejajar dengan media cetak dan penyiaran, terutama dari segi kredibilitasnya. Media online perlu memunculkan sisi-sisi mutakhirnya yaitu apa yang tidak dimiliki dan ditawarkan oleh media cetak dan penyiaran.

Youtube : Menu Baru Jurnalisme Online

Berbagai fitur tambahan ditawarkan oleh media online agar siapa saja bisa melaksanakan kegiatan jurnalistik. Salah satu fitur tambahan tersebut adalah youtube. Siaran langsung ataupun siaran tunda pertandingan sepak bola ataupun konser musik yang tidak ditayangkan oleh media penyiaran mampu hadir memenuhi kebutuhan informasi masyarakat melalui youtube.

Besarnya space dan bisa diakses kapan saja menjadi salah satu fungsi andalan dari youtube. Youtube memuat banyak video dari seluruh penjuru dunia, mulai dari hanya sekadar ajang aktualisasi diri bagi penggunanya hingga informasi penting yang mungkin luput dari media cetak dan penyiaran. Informasinya antara lain dari hal politik, bencana alam, hingga hiburan (entertainment).

Video yang diunggah di youtube tidak harus menggunakan fasilitas kamera canggih. Cukup dengan telepon genggam yang memiliki fasilitas video, seseorang mampu memberikan informasi terkait peristiwa penting yang terjadi. Sebagai contoh, video amatir warga mengenai tsunami yang terjadi di Aceh yang hanya menggunakan telepon genggam. Karena kejadian tidak dapat diprediksi, apabila terjadi suatu peristiwa, seseorang dapat merekamnya menggunakan gadget apapun yang mampu merekam situasi secara visual dan audio.

Dari segi ekonomis, mengunggah dan mengunduh video tidak mengeluarkan biaya. Artinya, masyarakat dari kalangan ekonomi atas hingga bawah bisa mengakses youtube. Berbekalkan sinyal internet gratis dan smartphone, semua orang bisa mengakses youtube.

Youtube menampilkan video terpopuler pada halaman utamanya. Melalui video terpopuler ataupun video yang paling banyak di-share, masyarakat dapat melihat informasi yang sedang hangat di dunia. Dalam hal ini, masyarakat menentukan peringkat informasi yang paling banyak dicari.

Kelebihan lain dari youtube adalah youtube tidak tersentuh partai politik. Artinya, youtube tidak akan memihak partai manapun. Hal ini menjadi angin segar di tengah konglomerasi media yang tengah melanda Indonesia. Kalau pun ada kemungkinan video kampanye partai di youtube, masyarakat tidak harus menonton video tersebut. Youtube masih menyediakan video lain yang sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Lain halnya jika mengakses media penyiaran, yang mau tidak mau harus melihat tayangan tersebut, walaupun tidak semua pemilik media berpihak pada partai politik.

Youtube dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Namun, ada hal yang harus dipenuhi dalam mengakses youtube yaitu kestabilan sinyal internet. Stabilnya sinyal membuat youtube tidak mengalami buffering dalam menampilkan videonya. Ketidakstabilan sinyal internet dapat dipengaruhi oleh cuaca, lokasi mengakses, hingga masalah yang berasal dari provider itu sendiri. Tentunya, hal ini yang menjadi salah satu kekurangan dari youtube.

Kekurangan lainnya adalah youtube bisa diakses siapa saja. Artinya, tidak ada batasan tertulis ataupun peringatan sebelum mengakses youtube. Karena youtube bebas diakses siapa saja, informasi yang ada di dalamnya pun tidak semuanya ‘ramah’ dengan seluruh usia. Anak-anak perlu didampingi orangtua saat mengakses youtube karena masih ada beberapa informasi yang belum ‘ramah’ dengan usianya.

Seseorang dapat mengunggah video di youtube melalui channel yang telah dibuat. Channel inilah yang secara tidak langsung mampu membuat informasi yang dipublikasikan menjadi kredibel. Mengapa? Saat seseorang secara terus menerus mengunggah video yang bersifat jurnalistik dan sesuai dengan kaidah dan kode etik yang berlaku, video viewers (penonton video) juga akan terbiasa mengakses channel tersebut. Secara tidak langsung, video viewers percaya akan video yang dibuat yang nantinya video ini menjadi kredibel di mata para penonton.

Youtube mampu menjadi salah satu kekuatan bagi jurnalisme online yang saat ini sedang menjamur di masyarakat. Siapa saja boleh mengunggah informasi, baik yang sesuai dengan kaidah dan kode etik jurnalistik yang berlaku ataupun tidak. Tapi, jika anda ingin menjadi jurnalis, berikan informasi yang memiliki nilai berita serta sesuai dengan kaidah dan kode etik jurnalistik.

Sumber :

Materi Jurnalisme Online oleh Yohanes Widodo

Materi workshop Online Journalism part 1 by Mindy McAdams (12 Juni 2012)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun