Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak Gadisku, Mengejar Ilmu Hingga Negeri Sakura

11 Agustus 2020   07:41 Diperbarui: 11 Agustus 2020   07:42 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ma, doakan aku lolos seleksi beasiswa S2 ke Jepang, ya." Si bungsu lirih membisiki saya. Selang beberapa waktu usai kelulusan S1 diterimanya. 

Sebagai ibu tentu saya mengamini apa yang menjadi cita-cita putri bungsu saya ini, seraya, tentu saja, berusaha menyembunyikan bulir bening yang tiba-tiba saja berebut ingin jatuh.

Mendadak saya merasa deja vu. Dulu, ketika baru lulus SD, ia pernah membisiki saya hal yang sama. Ia minta didoakan agar bisa lolos melanjutkan ke jenjang SMPN impiannya yang berada di pusat kota. 

"Di sekolah itu sainganmu banyak, Nduk. Nilai Nem-mu harus perfect." Kala itu saya mengingatkan demikian.

"Ok, Ma. Siap!" Ia menjawab tegas. Tak sedikit pun merasa surut.

Anak Cerdas Istimewa

Saat SMP bersama teman-teman kelas akselerasi. Foto dokpri
Saat SMP bersama teman-teman kelas akselerasi. Foto dokpri
So bungsu benar-benar memenuhi janjinya itu. Siap berkompetisi dengan anak-anak cerdas lainnya. Ia belajar semakin tekun. Hingga ketekunannya membuahkan hasil. Ia berhasil lolos masuk SMPN impiannya dengan lancar. Sekaligus terjaring ke dalam kelompok anak-anak Cerdas Istimewa di sekolahnya.

Masuk jenjang SMU pun demikian. Lagi-lagi saya dibuat tertegun. Sebab ia dengan tenang hanya mengambil satu sekolah pilihan, sama sekali tidak mengambil sekolah cadangan. 

"Nduk, kamu yakin cuma pilih satu sekolah?" Saya menatapnya was-was. Sembari tersenyum si bungsu menjawab, "Tenang, Ma. Aku pasti lolos!"

Alhasil, Ibunya ini selalu dibuat haru sekaligus baper. Bagaimana tidak, bocah yang dulu bertubuh ringkih dan kerap absen tidak masuk sekolah ini (dalam satu bulan bisa dihitung dengan jari karena sakit-sakitan), selalu bersemangat dan berprestasi di bidang akademiknya. 

Ia langganan ranking 1 sejak di bangku SD. Demikian juga di jenjang SMP dan SMU. Bahkan dua jenjang terakhir ini dijalaninya masing-masing hanya 2 tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun