Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Delapan Fragmen untuk Ibu

31 Januari 2019   08:00 Diperbarui: 31 Januari 2019   08:06 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:shutterstock.com

Fragmen satu

Pagi-pagi sekali. Gaun merah marun itu dipasangkan ke tubuh mungilku. Bedak merek bunga mawar diusapkan asal di seputar pipiku. Rambut lebatku yang ikal diikat dengan karet gelang.

Sepiring nasi dingin dengan lauk krupuk dan kecap sisa tadi malam dipaksa masuk ke rongga mulutku.

"Bergegaslah! Ibu tak ingin ketinggalan kereta."

Ibu. Diam-diam saat itu aku memandangi wajahmu.

Fragmen dua

Siang yang terik. Kaki-kaki mungilku berkejaran dengan langkah terburu Ibu. Debu jalanan kota tidak hanya memedihkan kedua bola mata. Tapi juga mengundang dahaga. Meski begitu aku tidak berani mengatakan apa-apa. Aku tahu, saat ini Ibu enggan diajak bicara.

Ibu. Tidakkah engkau merasa bahwa kedua kaki kecilku ini sudah lelah?

Fragmen tiga

Langkah terhenti. Dua orang perempuan tak kukenal menghampiri. Bicara sebentar dengan Ibu. Lalu salah satu dari mereka menyerahkan sesuatu. Uang? Entahlah. Aku tidak paham.

"Aku harus pergi!" suara Ibu mengagetkanku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun