Padusan adalah desa di lereng utara gunung welirang dan Anjasmoro masuk dalam wilayah kecamatan Pacet Mojokerto. Memiiliki panorana alam yang eksotik yang didukung sumber air dan alam pegunungan dan bukit-bukit. Sejak era Majapahit kawasan ini sudah menjadi tempat yang disakralkan, karena banyak sumer sumber air yang dianggap sebagai tempat air suci untuk kepentingan keagamaan yang dikaitkan dengan Dewa. Oleh karena itu dikawasan ini banyak peninggalan era Hindu tersebut tersebar di berbagai kawasan sumber air. Pada era kolonial kawasan ini terus dimanfaatkan dan dikembangkan oleh bangsa Belanda sebagai tempat peristirahatan, penginapan, pengembangan perkebunan, dan pariwisata yang lain.Â
Pasca kemerdekaan, kawasan pacet termasuk desa padusan tetap dikembangkan sebagai kawasan wisata unggulan Mojokerto, sebagai utamany wisata alam.Â
Selanjutnya saat berkembangnya  industri kreatif pariwisata dan seni desa Padusan, yang dipelopori pemerintah desa dan badan usaha milik desa terus mengembangkan potensinya di sektor wisata dan seni. Oleh karena itu mereka bersama masyarakatnya terus menumbuhkembangkan potensi-desa untuk dikemas sebagai penguat sektor wisata desa. Untuk mencapainya dengan menggandeng Universitas negeri Malang melalui LPPM. LPPM UM, yang memiliki potensi dalam pengembangan tersebut adalah dosen seni rupa Fakultas Sastra. Prof. Dr. Ponimin dari jurusan seni dan desain bersama team program pengabdian masyarakat wilayah khusus binaan kampus Um. Tim ini merasa terpanggil untuk mengulurkan gagasan dan aksi kreatif dalam memperkuat citra desa wisata Padusan pacet mojokerto. Yakni melalui kreasi vas terakota bernuansa budaya lokal sebagai dekorasi eksterior di kawasan wisata Padusan.Â
Diharapkan kegiatan ini dapat ditindaklanjut bpada program yang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI