Mohon tunggu...
elda cantik kasih tuhan
elda cantik kasih tuhan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menari

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenapa Aku Masih Ragu Untuk Maju

7 Agustus 2025   13:55 Diperbarui: 7 Agustus 2025   13:55 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ini sedang mengambarkan aku sedang memikirkan sesutu

Namaku Elda. Banyak orang bilang aku punya potensi---aku pintar berbicara, punya ide-ide bagus, dan sering jadi tempat curhat teman-temanku. Tapi entah kenapa, saat ada kesempatan besar datang, langkahku selalu mundur. Aku tahu aku bisa, tapi aku juga takut. Takut gagal, takut ditertawakan, takut mengecewakan orang-orang yang percaya padaku.

Aku ingat waktu ada lomba pidato tingkat kampus. Teman-temanku semangat mendorongku ikut. Katanya, "Kamu pasti bisa menang, Eld. Aku hanya tersenyum dan bilang, "Nanti aku pikir-pikir dulu." Tapi dalam hati, aku bertarung dengan ribuan pikiran negatif---bagaimana kalau aku grogi di depan penonton? Bagaimana kalau suaraku bergetar? Bagaimana kalau semua ekspektasi itu justru jadi tekanan?

Keraguan itu tumbuh dari banyak hal. Dulu, waktu kecil, aku pernah tampil di depan kelas dan salah ucap. Seisi kelas tertawa. Sejak itu, aku mulai takut tampil. Aku pikir, lebih baik tidak mencoba daripada gagal dan dipermalukan. Tapi kini aku sadar, aku terlalu lama membiarkan masa lalu mengikatku.

Aku iri melihat teman-temanku berani melangkah, meski mereka juga takut. Tapi bedanya, mereka tetap melangkah. Sementara aku, terus berdiri di tempat yang sama, menunggu "waktu yang tepat" yang mungkin tak akan pernah datang.

Suatu malam, aku duduk sendiri di balkon asrama, menatap langit. Aku bertanya pada diriku sendiri, "Sampai kapan kamu mau begini, Eld?" Aku tahu aku harus berubah. Aku tak mau hidup dalam penyesalan karena tak pernah mencoba. Aku harus mulai percaya bahwa kegagalan bukan akhir, tapi awal dari pembelajaran. Aku harus berdamai dengan rasa takutku.

Cerita ini belum berakhir. Aku belum sepenuhnya berubah, tapi aku sedang berproses. Aku belajar mengambil langkah kecil---berani bicara di kelas, menerima tugas presentasi, mencoba tampil di depan umum lagi. Rasanya masih gemetar, tapi setidaknya aku mulai melangkah.

Kenapa aku masih ragu untuk maju? Karena aku manusia. Tapi alasan itu tak boleh jadi penghalang. Aku ingin hidupku berarti. Dan itu dimulai dari satu langkah kecil hari ini---melawan rasa takut, dan berani maju.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun