Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hapus Cuitan dan Mohon Maaf, Said Didu Ciut "Dengar" Kata Polisi?

24 Desember 2020   23:03 Diperbarui: 24 Desember 2020   23:07 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Atas kesalahan tersebut, jika ada pihak merasa tersinggung dengan mention saya tersebut (yang saya sudah hapus beberapa waktu setelah saya tulis), saya mohon maaf," cuitnya lewat akun @msaid_didu pada Rabu (23/12) malam. CNNIndonesia. 

Patut diapresiasi sikap Said Didu ini. Dia dengan ksatria berani mengakui kesalahan dan memohon maaf. Namun, apa yang dilakukannya ini ada sedikit kejanggalan. 

Biasanya, mantan Sektretaris BUMN selalu ngeyel atas apa yang telah diucapkannya. Baik itu lewat lisan maupun tulisan. Contoh kasus saat berseteru dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan (LBP). 

Saat itu Didu menyerang LBP dengan mengatakan bahwa menteri yang akrab dipanggil Opung ini hanya memikirkan uang, uang dan uang. Pihak LBP pun langsung bereaksi dan mengancam akan melaporkannya bila dalam 2X24 jam tidak meminta maaf. 

Diancam seperti itu Didu tak gentar. Ancaman itu seolah diabaikannya. Hingga akhirnya ancaman itu benar-benar terjadi. Sekali lagi, dia tidak ciut nyalinya. Malah melawannya dengan dibantu begitu banyak kuasa hukum. 

Nah, kengeyelan ini tidak terjadi pada kasus yang terjadi baru-baru ini. Seperti disebutkan tadi, dia langsung menghapus cuitannya dan memohon maaf. Perbedaan sikap alias langsung ciut nyalinya ini dalam pandangan saya ada dua hal yang mendasarinya. 

Pertama, Said Didu memang benar-benar merasa bersalah, sehingga perlu menghapus kembali cuitannya dan memohon maaf. Kedua, dia memang telah benar-benar ciut nyalinya. Hal ini disebabkan sikap pemerintah melalui aparat kepolisian mulai bersikap tegas terhadap siapapun yang membuat onar. 

Contoh paling nyata adalah ditahannya pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab. Padahal, sebelumnya mungkin tidak ada masyarakat Indonesia yang mengira pemerintah bakal berani. Kemudian, kolega dekatnya, Haikal Hasan pun dipanggil pihak kepolisian, gara-gara dianggap telah menyebarkan berita bohong terkait mimpinya bertemu Nabi Muhamad. 

Bahkan, tak menutup kemungkinan Munarman pun akan menerima nasib serupa. Dia dianggap menyebar berita bohong soal enam laskar FPI yang tewas tidak membawa sajam dan senpi dilaporkan pada pihak kepolisian. Belum lagi pengikut-pengikut Habib Rizieq juga telah ditangkap, akibat menyebarkan ujaran kebencian dan pengancaman. 

Boleh jadi karena melihat beberapa contoh kasus di atas, Said Didu merasa khawatir dan ketakutan. Bukan tidak mungkin dia pun akan mengalami nasib seperti Habib Rizieq dan yang lainnya. Maka, dengan cepat dia memohon maaf. 

Sekarang kita tunggu saja, apakah Wawan akan mencabut laporannya setelah Didu meminta maaf atau melanjutkan kasus ini hingga ke proses hukum. Menarik untuk ditunggu.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun